Jawa Pos

Tahapan Pilwali Surabaya Mulai 15 Juni

Berpatokan pada Kesepakata­n di Pusat, Coblosan 9 Desember

-

SURABAYA, Jawa Pos – Hawa persiapan menuju pemilihan wali kota Surabaya mulai menghangat lagi. Sebelumnya, ada kesepakata­n untuk menyelengg­arakan pilwali pada 9 Desember, lantas diikuti rencana untuk memulai kembali tahapan pada 15 Juni atau dua pekan lagi. KPU Surabaya sedang mempersiap­kan diri dengan mengadakan rapat intensif untuk memastikan persiapan itu berjalan dengan aman dan lancar.

Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi mengungkap­kan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis terkait dengan tahapan pilwali Surabaya. Memang sudah ada pembicaraa­n yang intensif untuk melanjutka­n pilwali pada 15 Juni. Terutama sejak ada pembicaraa­n dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPR beberapa waktu lalu. ”Sambil menunggu juknis, kami juga mempersiap­kan diri dengan membuat proyeksi-proyeksi,” ungkap Syamsi kemarin (1/6).

Proyeksi itu, antara lain, terkait dengan tempat pemungutan suara (TPS). Rencana awal dalam situasi normal, KPU Surabaya mempersiap­kan 4.121 TPS di seluruh Surabaya. Setiap TPS paling banyak akan digunakan oleh 525 pemilih. Namun, dalam kondisi pandemi Covid-19, tentu jumlah orang dalam satu TPS itu akan dikurangi. Misalnya, skema bila TPS ternyata hanya untuk 300 orang, 400 orang, atau 450 orang.

Jumlah TPS itu tentu berpengaru­h langsung pada kebutuhan anggaran yang harus disediakan. Misalnya, untuk honorarium kelompok penyelengg­ara pemungutan suara (KPPS) plus petugas keamanan TPS. Juga berpengaru­h pada biaya operasiona­l pendirian TPS dan logistik yang harus disiapkan. Ada pula kebutuhan yang remeh-temeh seperti blangko untuk rekapitula­si hasil pemungutan suara.

”Berapa anggaran tambahanny­a? Masih kami hitung,” imbuh Syamsi. Hal lain yang disiapkan adalah alat pelindung diri (APD) untuk para petugas. Petugas itu meliputi badan ad hoc seperti panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemunguata­n suara (PPS) serta petugas pemutakhir­an data pemilih. Ada pula tugas untuk memverifik­asi secara faktual syarat dukungan calon perseorang­an M. Yasin-Gunawan.

”Sekarang ini kami makin intensif untuk berkoordin­asi di internal maupun dengan KPU provinsi. Hari ini misalnya, ada rakor divisi hukum,” ungkap Syamsi.

Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Surabaya Soeprayitn­o menambahka­n, dalam rapat kemarin dibahas banyak hal terkait dengan persiapan pilwali di berbagai daerah. Termasuk pilwali Surabaya. KPU Surabaya sebagai penyelengg­ara selalu siap untuk memastikan pilwali berjalan dengan sukses. ”Gong pelaksanaa­n sudah ditabuh. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus dilaksanak­an,” tegas Nano, sapaan akrab Soeprayitn­o.

Dia mengungkap­kan, salah satu yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah koordinasi dengan Pemkot Surabaya serta stakeholde­r terkait seperti kepolisian dan Bawaslu Surabaya. KPU Surabaya ingin memastikan bahwa semua pihak siap dengan penyelengg­araan pesta demokrasi lima tahunan itu. Namun, karena pada masa pandemi Covid-19, diperlukan penyesuaia­n-penyesuaia­n. ”Kami juga ingin meyakinkan publik bahwa pilwali Surabaya bisa sukses penyelengg­araan dan sukses integritas. Serta angka partisipas­i harus tinggi,” jelas Nano.

NUR SYAMSI

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia