Jawa Pos

Usulkan Pengadaan Unit PCR Baru

-

SURABAYA, Jawa Pos − Jumlah kasus Covid-19 di Kota Pahlawan terus bertambah secara signifikan. Sebab, rapid test secara masal masif dilakukan. Namun, pemeriksaa­n dalam jumlah banyak itu belum diimbangi kecepatan hasil uji swab untuk warga yang dinyatakan reaktif. Dewan mengusulka­n agar pemkot menambah unit PCR (polymerase chain reaction).

Anggota Fraksi PSI DPRD Surabaya Josiah Michael menilai sudah saatnya pemkot melakukan pengadaan mesin PCR baru. Sebab, jumlah sampel yang harus diperiksa lebih lanjut diprediksi melonjak setelah pelaksanaa­n rapid test masal digalakkan. ”Jadi, warga yang dinyatakan reaktif tidak perlu menunggu terlalu lama,” ujarnya kemarin (1/6).

Dilihat dari kekuatan anggaran, anggota Komisi A DPRD Surabaya itu menilai Pemkot Surabaya sangat mampu untuk membeli mesin PCR sendiri. Harga satu unit alat PCR sekitar Rp 6 miliar. Satu mesin itu bisa memeriksa 400 sampel per enam jam.

Jika ditambah tiga unit saja, pemkot bisa menyelesai­kan pemeriksaa­n 1.200 sampel per enam jam. Atau, 2.400 sampel per 12 jam. Menurut Josiah, hal itu bakal memberikan dampak positif terhadap percepatan penanganan Covid-19. Sebab, pasien yang dinyatakan positif bisa langsung mendapat penanganan lebih lanjut. ”Yang negatif bisa langsung dipulangka­n dengan cepat,” katanya.

Ketua DPD PSI Surabaya itu mengetahui bahwa rumah sakit rujukan di Surabaya sudah mampu menyelesai­kan 2.000 spesimen per hari. Namun, yang membutuhka­n pemeriksaa­n lebih lanjut bukan hanya warga Surabaya. Ada jugawargad­ariluarkot­ayangterpa­par Covid-19 dan membutuhka­n pemeriksaa­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia