Jawa Pos

Darurat, Butuh Alat Swab Segera

-

BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura − Pasien positif Covid-19 dan PDP di Bangkalan terus bertambah. RSUD Syamrabu pun kewalahan. Terutama berkenaan dengan keterbatas­an ruangan.

Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bangkalan dr Catur Budi Keswardion­o mengungkap­kan, pertambaha­n jumlah pasien PDP dan positif Covid-19 mengakibat­kan ruang isolasi di rumah sakit penuh. Sejumlah ruangan terpaksa dimodifika­si.

”Sekarang kita kewalahan. Pasien PDP terus berdatanga­n. Lain lagi yang positif. Pokoknya, ada 54 ruangan yang sudah terpakai,” katanya kemarin. Menurut dia, sebenarnya ruangan di rumah sakit tidak akan penuh apabila memiliki alat swab sendiri. Selama ini, pasien menumpuk karena harus menunggu hasil swab. Sementara itu, kondisinya sudah sembuh. ”Sebetulnya, banyak yang sembuh,” ujarnya.

Bahkan,adayangmen­ungguhasil swabkeluar­hingga21ha­ri.Kondisi tersebut tentu membuat pasien semakin lama di rumah sakit. ”Kalau punya alat swab sendiri, enak. Begitu sembuh, tinggal swab, evaluasi sendiri,” terangnya.

Dokter spesialis paru itu menyatakan, pihaknya sudah menganggar­kan untuk pengadaan alat swab. Terlebih, harganya tidak begitu mahal. ”Artinya, masih bisa di-cover melalui anggaran kita. Paling butuh Rp 2 miliar,” tuturnya.

Hanya, sekarang alat swab tersebut sangat langka. Tidak mudah didapatkan. Dengan begitu, mau tidak mau, untuk sementara sampel swab harus dibawa ke Surabaya. Risikonya sangat lama untuk bisa mengetahui hasil swab. ”Karena antre dengan kabupaten atau kota yang lain. Semula kami bawa sampel swab ke BBTKLPP Surabaya. Tapi, karena penuh, diarahkan ke dr Soetomo,” paparnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan terus melakukan pelacakan terhadap pasien positif Covid-19 ke-40 dan ke-41. Hasilnya, posisi pasien berinisial MRP, 26, sudah diketahui. Sementara itu, hasil pelacakan terhadap pasien berinisial ES, 75, warga Kelurahan Pejagan, masih nihil.

Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo menjelaska­n, pasien positif Covid19 yang belum terlacak hingga sekarang tinggal ES, pasien ke41. Petugas sudah mengantong­i nomor telepon ES. Namun, saat dihubungi berkali-kali, tidak ada respons.

”Kami sudah punya nomor kontaknya, tapi tidak diangkatan­gkat. Pasien ke-41 yang belum ketemu,” ungkap Yoyok, pangilan akrab Sudiyo, kemarin (1/6).

Pihaknya sudah melakukan tracing sesuai alamat rumahnya. Namun, petugas tidak menemukan satu orang pun di dalam rumah tersebut. ”Rumahnya kosong. Kami berharap pasien ke-41 lebih kooperatif. Bersedia dirawat dan dibawa ke ruang isolasi supaya tidak banyak yang terpapar,” pinta mantan kepala Puskesmas Blega itu

Adapun pasien ke-40 berinisial MRP sudah diketahui. Yang bersangkut­an tengah menjalani isolasi di RSUD dr Mohamad Soewandhie, Surabaya. ”Pasien ke-40 itu seorang dokter di Rumah Sakit Soewandhie. Aman karena dia sudah diisolasi,” terangnya.

 ?? RIZAL/JAWA POS RADAR MOJOKERTO ?? KHIDMAT: Upacara Hari Lahir Pancasila jajaran Pemkot Mojokerto di SDN Purwotenga­h, Kota Mojokerto, Senin (1/6).
RIZAL/JAWA POS RADAR MOJOKERTO KHIDMAT: Upacara Hari Lahir Pancasila jajaran Pemkot Mojokerto di SDN Purwotenga­h, Kota Mojokerto, Senin (1/6).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia