Jawa Pos

Pedagang Minta New Normal di Ampel

-

SURABAYA, Jawa Pos – Menyebarny­a Covid-19 membawa dampak besar bagi sektor pariwisata di Kota Pahlawan. Imbas itu, pengunjung Kawasan Wisata Religi Ampel yang menjadi destinasi penyumbang terbesar wisatawan turun drastis.

Berdasar catatan dari pengurus RW 3, Kelurahan Ampel, ada 400 pedagang yang berjualan di kawasan wisata. Lokasinya tersebar di empat titik. Paling banyak berada di Gang Ampel Masjid yang merupakan jalur utama peziarah.

Ketua Himpunan Pedagang Kecil Ampel Suci (HPKAS) Surabaya Agus Nadi mengungkap­kan, rata-rata pendapatan pedagang saat ramai mencapai Rp 5 juta per hari. Jumlahnya terus menyusut seiring persebaran virus korona. ’’Sekarang banyak yang menutup usahanya. Jumlah pengunjung memang turun drastis,” kata Agus kemarin (1/6).

Dia berharap ada upaya pemerintah untuk mengembali­kan sektor pariwisata di Ampel. Salah satu yang diusulkan pedagang adalah penerapan new normal. ’’Tentu, kami ingin Ampel dibuka lagi untuk warga luar daerah. Pedagang siap menaati protokol yang diinstruks­ikan pemerintah,” jelas Agus.

Ketua Pokdarwis Ampel M. Khotib mendukung usul pedagang. Dia menyebut sudah saatnya Kawasan Wisata Ampel dihidupkan kembali. ’’Tempat parkir memang harus dibuka agar wisatawan luar daerah bisa masuk. Tapi, itu sepenuhnya hak pemerintah kota,” ucap Khotib.

Dia menegaskan bahwa wisata Ampel sebenarnya tidak pernah ditutup secara total. Bahkan, kompleks makam dan masjid sudah dibuka lagi untuk peziarah. Saat ini pengunjung bisa masuk secara leluasa ke makam Sunan Ampel.

’’Tapi, pengunjung­nya masih tetap sepi. Yang datang cuma orang dalam kota,” kata Khotib. Padahal, lanjut sejarawan tersebut, lebih dari 80 persen pengunjung Ampel merupakan orang luar daerah. Mereka datang dari berbagai kota di Indonesia.

Kepala UPTD THP Kenjeran Wisata Air Kalimas dan Wisata Religi Ampel Saidatul Mahruna menjelaska­n, penutupan terminal wisata dilakukan demi keselamata­n masyarakat. Hingga kini, belum ada pembahasan untuk membukanya kembali.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia