Pilkades Berlangsung sebelum Pilkada
SIDOARJO, Jawa Pos – Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak bakal berlangsung sebelum pilkada. Yang pasti pada 2020 ini. Rencananya, tempat pemungutan suara (TPS) ditambah demi menghindari kerumunan massa.
Rencana itu disampaikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sidoarjo saat rapat bersama Komisi A DPRD Sidoarjo kemarin (2/6). ’’Hari ini (kemarin, Red) bukan rapat pematangan. Sejatinya kami membuka wacana ulang tentang pilkades,’’ jelas Kepala Dinas PMD Fredik Suharto. Sebab, akan ada perhitungan baru untuk pilkades.
Ada fokus baru. Pertama, penyusunan regulasi ulang. Kedua, penataan teknis ulang. Misalnya, kebutuhan apa saja yang harus disiapkan. Ketiga, sosialisasi dan edukasi selama pandemi.
Dari semua itu, pertimbangan utama adalah protokol pencegahan Covid-19. Salah satu bahasan menyangkut jumlah TPS. TPS ditambah. Ada skema perhitungan baru. Yakni, pembatasan jumlah pencoblos di TPS. Sebelumnya, satu TPS hanya untuk 400 orang, 600 orang, dan 800 orang. ’’Kami belum sepakati TPS-nya untuk berapa orang,’’ kata Fredik.
Semakin banyak orang dalam satu TPS, biaya yang dikeluarkan makin sedikit. Idealnya, jika mengacu aturan KPU, maksimal ada 400 pemilih dalam satu TPS. ’’KPU sudah berkoordinasi dengan Kemenkes. Itu acuan sementara,’’ terang mantan camat Waru tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo Warih Andono meminta dinas PMD menyampaikan kembali hasil perhitungan soal TPS. ’’Harus ada penyesuaian anggaran untuk penambahan TPS. Yang disampaikan ini masih perkiraan,’’ ucapnya.
Komisi A dan dinas PMD akan menggelar hearing ulang. Sekaligus membahas jadwal pelaksanaan pilkades. ’’Kami ingin pilkades harus tahun ini,’’ tegas Warih. Rencananya, pemilihan kepala daerah berlangsung pada Desember 2020.