Surabaya Bukan Zona Hitam
SEHARIAN kemarin, beredar kabar yang menjadi pro-kontra. Bahwa, Surabaya menjadi zona hitam persebaran Covid-19. Sebab, dalam peta sebaran yang dirilis di website infocovid19.jatimprov.go.id milik pemprov, warna peta Surabaya diklaim hitam karena banyaknya pasien yang terpapar.
Kemarin pemprov melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jatim memastikan hal itu tak benar. ”Tidak ada zona hitam. Jadi, sebenarnya itu zona yang warna merahnya tua,” kata Kepala Diskominfo Jatim Benny Sampirwanto kemarin.
Dia menjelaskan, peta itu merupakan gambaran persebaran virus di 38 kabupaten/ kota di Jatim. Setiap daerah memiliki warna yang berbeda. Awalnya ada tiga warna. Yakni, hijau (untuk daerah yang belum terjangkit virus), kuning (bagi daerah yang hanya PDP dan ODP), serta merah (bagi daerah yang sudah terdapat kasus positif ).
Warna tersebut lalu menyesuaikan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif. Semakin banyak, warna merah itu semakin tua. ”Karena di Surabaya jumlah pasien positif cukup banyak, warnanya terlihat makin tua. Jadi, bukan hitam seperti yang ramai di media sosial (medsos),” katanya.
Sebenarnya, bukan hanya Kota Surabaya yang warnanya merah tua. Kabupaten Sidoarjo juga hampir sama. Berbeda dengan Banyuwangi yang bewarna merah cerah. Sebab, kasus positif Covid-19 di sana relatif sedikit. Karena itu, Benny meminta publik tidak menyalahartikan makna warna tersebut.
Dia juga meminta masyarakat tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar di media sosial (medsos). Perlu diteliti dan dikonfirmasi. Dengan begitu, informasi yang diterima sesuai dengan fakta. ”Bukan hoaks yang marak beredar di masyarakat,’’ jelas dia.