Ruang Isolasi RSUD Membeludak
Pasien OTG Dipindah ke Balai Diklat
BANGKALAN, Jawa Pos – Kurva penambahan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif Covid-19 di Bangkalan belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Kini RSUD Syamrabu tak mampu lagi menampung orang yang terpapar virus korona. Pemkab Bangkalan memilih balai diklat BKPSDA untuk dijadikan tempat merawat pasien yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Bupati Bangkalan R. Abdul
Latif Amin Imron sudah meninjau langsung ke RSUD Syamrabu kemarin (3/6). Dia juga mendatangi gedung balai diklat di Jalan Soekarno-Hatta. ”Mulai besok (hari ini, Red) bisa digunakan,” terangnya. Diperkirakan, ada tujuh pasien positif Covid19 yang dipindahkan ke gedung balai diklat hari ini.
Secara medis, sebenarnya mereka sudah sembuh. Namun, mereka hanya menunggu hasil swab evaluasi yang belum turun. ”Biar tidak tambah overload, jalan satu-satunya balai diklat difungsikan,” jelasnya.
Wakil Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan dr Farhat Suryaningrat menyebutkan, semua ruang isolasi itu berkisar 12 kamar. Namun, karena jumlah pasien PDP dan pasien positif kian tak terbendung, akhirnya ruang inap dan asrama mahasiswa dijadikan ruang isolasi. ”Tapi, sekarang semua sudah penuh. Tidak bisa lagi buka kamar untuk ruang isolasi,” tegasnya.
Pilihan terakhir memang pasien yang sudah sembuh itu harus dipindah ke gedung balai diklat. Mereka sudah tidak perlu diinfus dan ditangani seperti awal masuk rumah sakit. ”Sebab, sejatinya pasien OTG itu sudah sembuh. Hanya, untuk dinyatakan sembuh dari Covid-19, perlu menunggu hasil swab evaluasi,” tandasnya.