Dipromotori Para Ibu, Bentuk Empat Satgas
Kampung Wani RW 5, Bangkingan
SURABAYA, Jawa Pos – Satu per satu Kampung Wani Covid-19 mulai terbentuk dan bergerak di rukun warga (RW) se-Surabaya. Misalnya, RW 5, Kelurahan Bangkingan, Lakarsantri. Para warga aktif mencegah penularan virus korona jenis baru masuk ke wilayah mereka. Yaitu, Asrama Polisi Bangkingan. Promotornya adalah kalangan ibu-ibu.
Ketuanya ialah Endang Triwindusari selaku istri ketua RW 5. Dia bersama Lelly Triasmoro, Nani Trinalasari, Tutik Korea, dan Rita Mahera Mahayuni membentuk satuan petugas (satgas). Mulai satgas wani sehat, sejahtera, jogo, hingga ngandani.
Saat dikunjungi kemarin (3/6), mereka berjaga di pos gerbang. Tiap ada orang bukan penghuni yang hendak masuk kawasan, dilakukan pengecekan. Endang memeriksa suhu tubuh. Lelly mengarahkan untuk cuci tangan. ’’Ya, seperti ini prosedurnya,’’ ucapnya.
Dia mengatakan, sebelum Kampung Wani Covid-19 terbentuk, mereka telah menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, kewajiban bermasker dan melakukan pembatasan sosial. Selain itu, disiapkan bantuan kepada warga terdampak. ’’Di sini ada satu yang terkonfirmasi positif,’’ ungkapnya.
Satgas Wani Sejahtera Nani Trinalasari menuturkan, bantuan yang didapat berasal dari sumbangan warga setempat. Baik kebutuhan pokok maupun vitamin. Apabila ada barang lain yang dibutuhkan warga terdampak, mereka siap menyediakan. Lelly menyampaikan, sebagai satgas wani sehat, dirinya terus memantau perkembangan kesehatan warga. Terutama orang dalam pemantauan (ODP). Mereka menjalani rapid test untuk tracing. ’’Syukur, hasil tes keluarga dari yang terkonfirmasi Covid-19 itu semua negatif,’’ ujarnya.
Selain itu, aktivitas peningkatan imunitas tubuh rutin dilaksanakan. Antara lain, berjemur 10–15 menit setiap pukul 10.00. Setiap rumah harus menyediakan hand sanitizer di meja tamu. ’’Budayakan hidup bersih dan sehat,’’ ucapnya. ’’Untuk lebih steril, dua kali sehari, lingkungan perumahan disemprot disinfektan,’’ tambahnya.
Endang mengungkapkan, satgas wani ngandani merupakan pekerjaan tersulit. Sebab, mereka bertugas meningkatkan kesadaran masyarakat. Saat sosialisasi, tidak semua warga menerima. Dia bersama satgas lain terus melakukan pendekatan. ’’Ada yang tidak mau jujur saat di-tracing petugas puskesmas. Setelah kami bantu, akhirnya dia cerita pernah kontak fisik dengan warga terpapar,’’ jelasnya.
Endang mengatakan, promotor terbentuknya satgas memang kalangan ibu-ibu. Sebab, mayoritas suami bekerja. Dia berharap gerakan tersebut menambah kewaspadaan terhadap Covid-19. Masyarakat diharapkan tidak panik dan tak berpikiran negatif.
Camat Lakarsantri Harun Ismail mengapresiasi keaktifan Kampung Wani Covid-19. Pertama, warga sadar dan patuh terhadap protokol kesehatan. Terutama masalah jaga jarak. Kedua, terkait dengan pembatasan sosial. Keluar masuk kampung diperketat. Ketiga, jika ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, keluarganya tidak boleh dikucilkan. Sebaliknya, mereka harus dibantu. ’’Semua ini dimulai dari tingkat bawah,’’ ucapnya.