Akhir Bulan, Tim ITS Selesaikan Aplikasi Pemantauan Covid-19
SURABAYA, Jawa Pos ‒ Tim dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat aplikasi pemantauan pasien Covid-19 versi mobile. Proyek tersebut bekerja sama dengan Institute of Electrical and Electronics Engineers Special Interest Group on Humanitarian Technology (IEEE SIGHT). Aplikasi itu merupakan bentuk tindak lanjut pembuatan web pemantauan pasien Covid-19, tracingCovid19.jatimprov. go.id, yang bekerja sama dengan Dinkes Jatim.
Ketua Tim Project Diana Purwitasari menyatakan, salah satu kekurangan sistem informasi di Indonesia adalah kurangnya data yang saling terintegrasi. Karena itu, lewat aplikasi tersebut, Dinkes Jatim bisa menjalankan fungsi kontrol secara optimal. Mereka bisa berkoordinasi dengan dinkesdinkes kabupaten/kota untuk pengumpulan data. ’’Saat ini akses penggunaannya terbatas dulu. Tidak semua masyarakat bisa mengakses,’’ katanya.
Diana menuturkan, jika aplikasi itu berhasil diimplementasikan, data yang terkumpul bisa diakses lebih cepat sehingga mempermudah pekerjaan pemerintah. Khususnya update data. ’’Jadi, tidak lagi harus menunggu setiap sore untuk update secara manual seperti yang dilakukan sekarang,’’ ujarnya.
Alumnus program master di Saga University, Jepang, itu menambahkan bahwa aplikasi tersebut tetap membutuhkan kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah. Sebab, pengawasan dalam pelaksanaannya harus memperhatikan beberapa hal. Mulai kesesuaian data, tampilan informasi, sampai pengimplementasiannya.
Proyek tersebut, lanjut Diana, dirancang selama tiga pekan. Kini prototipe itu juga diterima IEEE SIGHT Special Covid-19 Covid-19 Projects. Yakni, jaringan global yang bermitra dengan komunitas atau organisasi yang memanfaatkan teknologi untuk penanganan Covid-19. ’’Kami masih melakukan penyempurnaan, pengecekan ulang, dan menambah fasilitas-fasiliitas lain yang dibutuhkan,’’ tuturnya.
Dia memperkirakan proyek tersebut dapat tuntas akhir Juni. Dengan begitu, Juli bisa segera disosialisasikan. Harapannya, aplikasi tersebut dapat digunakan untuk pemantauan virus dan penyakit lainnya. ’’Jadi lebih mudah terpantau. Saat ini kami terus melakukan pemeliharaan aplikasi hingga Desember,’’ ucapnya.