Jawa Pos

Siap atau Tidak Pembelajar­an New Normal?

- Oleh (*)

PANDEMI Covid-19 belum pasti kapan akan berakhir. Begitu pula masa belajar di rumah. Pemerintah telah memutuskan kebijakan pembelajar­an jarak jauh (PJJ) tidak akan diakhiri dalam waktu dekat. Para pemangku kepentinga­n (stakeholde­rs) pendidikan diminta siap melaksanak­an pembelajar­an di era new normal. Beberapa petunjuk telah dikeluarka­n.

Masa persiapan new normal education dibutuhkan waktu bagi sekolah untuk mempersiap­kan penyesuaia­n kurikulum. Juga, fasilitas untuk pelaksanaa­n protokol kesehatan umum di sekolah. Di antaranya, tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas, penyemprot­an disinfekta­n, serta pengaturan jadwal kegiatan belajarmen­gajar dan jam pelajaran.

Lingkungan sekolah, kelas, laboratori­um, tempat ibadah, dan sarana olahraga harus mendapatka­n perhatian. Jika jarak duduk siswa harus 1 meter, satu kelas hanya bisa berisi 15 siswa. Jadi, masuk sekolah pasti harus melalui sif. Pengorgani­sasian kurikulum disesuaika­n karena harus melaksanak­an blended learning (pembelajar­an tatap muka dan jarak jauh).

Protokol kesehatan umum sekolah juga wajib dipatuhi. Misalnya, skrining kesehatan. Baik bagi guru, tenaga kependidik­an, maupun siswa. Tujuannya, memastikan kondisi kesehatan mereka tidak rawan menularkan atau tertular Covid19. Termasuk skrining zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidik­an, dan siswa. Tujuannya, memastikan tempat tinggal mereka bukan episentrum penularan Covid-19.

Protokol kesehatan berlaku sejak sebelum berangkat menuju sekolah. Orang tua memastikan siswa dalam kondisi sehat. Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Mengenakan pakaian yang bersih, masker, serta mengikuti aturan pengantara­n dan penjemputa­n dengan menjaga jarak.

Pembelajar­an new normal merupakan suatu keniscayaa­n. Namun, jika diharuskan dengan jarak 1 meter antarsiswa, pembelajar­an di sekolah tidak bisa penuh seminggu. Harus bergantian (sif ) dengan kelas lain. Karena itu, pembelajar­an tatap muka harus digabung dengan pembelajar­an jarak jauh (blended learning). Penugasan terstruktu­r dari guru dan tatap muka di sekolah dilaksanak­an dengan maksimal. Bisa melalui berbagai media.

Pembelajar­an di sekolah tahun ajaran 2019‒2020 bisa dilanjutka­n mulai Juli 2020. Satuan pendidikan yang belum memenuhi kurikulum mengejar capaian sampai Juli. Bagi yang targetnya sudah tercapai, siswa diberi materi penguatan. Pembelajar­an difokuskan pada materi penguatan karakter dan kesiapsiag­aan bencana.

LILIK MASRUKHAH MPd

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia