Siap atau Tidak Pembelajaran New Normal?
PANDEMI Covid-19 belum pasti kapan akan berakhir. Begitu pula masa belajar di rumah. Pemerintah telah memutuskan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak akan diakhiri dalam waktu dekat. Para pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan diminta siap melaksanakan pembelajaran di era new normal. Beberapa petunjuk telah dikeluarkan.
Masa persiapan new normal education dibutuhkan waktu bagi sekolah untuk mempersiapkan penyesuaian kurikulum. Juga, fasilitas untuk pelaksanaan protokol kesehatan umum di sekolah. Di antaranya, tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas, penyemprotan disinfektan, serta pengaturan jadwal kegiatan belajarmengajar dan jam pelajaran.
Lingkungan sekolah, kelas, laboratorium, tempat ibadah, dan sarana olahraga harus mendapatkan perhatian. Jika jarak duduk siswa harus 1 meter, satu kelas hanya bisa berisi 15 siswa. Jadi, masuk sekolah pasti harus melalui sif. Pengorganisasian kurikulum disesuaikan karena harus melaksanakan blended learning (pembelajaran tatap muka dan jarak jauh).
Protokol kesehatan umum sekolah juga wajib dipatuhi. Misalnya, skrining kesehatan. Baik bagi guru, tenaga kependidikan, maupun siswa. Tujuannya, memastikan kondisi kesehatan mereka tidak rawan menularkan atau tertular Covid19. Termasuk skrining zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Tujuannya, memastikan tempat tinggal mereka bukan episentrum penularan Covid-19.
Protokol kesehatan berlaku sejak sebelum berangkat menuju sekolah. Orang tua memastikan siswa dalam kondisi sehat. Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Mengenakan pakaian yang bersih, masker, serta mengikuti aturan pengantaran dan penjemputan dengan menjaga jarak.
Pembelajaran new normal merupakan suatu keniscayaan. Namun, jika diharuskan dengan jarak 1 meter antarsiswa, pembelajaran di sekolah tidak bisa penuh seminggu. Harus bergantian (sif ) dengan kelas lain. Karena itu, pembelajaran tatap muka harus digabung dengan pembelajaran jarak jauh (blended learning). Penugasan terstruktur dari guru dan tatap muka di sekolah dilaksanakan dengan maksimal. Bisa melalui berbagai media.
Pembelajaran di sekolah tahun ajaran 2019‒2020 bisa dilanjutkan mulai Juli 2020. Satuan pendidikan yang belum memenuhi kurikulum mengejar capaian sampai Juli. Bagi yang targetnya sudah tercapai, siswa diberi materi penguatan. Pembelajaran difokuskan pada materi penguatan karakter dan kesiapsiagaan bencana.
LILIK MASRUKHAH MPd