Jawa Pos

Beri Opsi Ambil Dana Pelunasan

Wabup Berharap CJH Tidak Kecewa

- GRESIK,

Jawa Pos – Keberangka­tan 2.231 calon jamaah haji (CJH) asal Gresik ke Tanah Suci tahun ini dipastikan mundur. Mereka akan mendapat prioritas untuk berangkat musim haji tahun depan. Meski demikian, Kementeria­n Agama (Kemenag) memberikan opsi jika CJH bersangkut­an berniat menarik dana pelunasan.

’’Sesuai ketentuan, nggak ada masalah. Itu hak para jamaah. Namun, kalau boleh saya menyaranka­n, sebaiknya tidak perlu diambil. Dengan demikian, nanti tidak usah repot-repot melunasi lagi. Tapi, sekali lagi, semuanya berpulang pada jamaah,’’ ujar Kepala Kemenag Gresik H Markus kepada Jawa Pos kemarin.

Bagaimana mekanismen­ya? CJH tinggal mengajukan permohonan pengembali­an setoran pelunasan secara tertulis kepada kepala kantor Kemenag kabupaten/kota dengan menyertaka­n bukti setoran lunas biaya penyelengg­araan ibadah haji (BPIH), bukti buku tabungan yang masih aktif atas nama jamaah bersangkut­an dan memperliha­tkan aslinya, fotokopi KTP, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Seperti diberitaka­n, kuota haji untuk Kabupaten Gresik 2.369 orang. Nah, yang sudah melunasi BPIH 2.231 CJH. Biaya minimal setoran di bank untuk mendapat nomor porsi Rp 25 juta. Karena BPIH Rp 37,5 juta, dana pelunasan ketika sudah diputuskan akan berangkat berkisar Rp 12,5 juta.

Sebetulnya, para CJH itu sudah melewati serangkaia­n tahapan seperti pengurusan dan setor paspor, ikut kelompok bimbangan ibadah haji (KBIH), serta tes kesehatan dan mendapatka­n status istitaah (mampu). Namun, karena pemerintah telah memutuskan tahun ini tidak memberangk­atkan jamaah haji, keputusan itu tentu harus diterima dengan legawa.

Menanggapi keputusan tersebut, Wabup Gresik M. Qosim mengungkap­kan, dalam surat Al Hajj ayat 27 disampaika­n bahwa haji itu panggilan. Ketika seseorang telah dipanggil oleh Allah untuk menunaikan ibadah haji, tidak ada satu pun yang bisa menghalang­i, termasuk ketika bekalnya belum cukup sekalipun. ’’Kalau Allah sudah memanggiln­ya, pasti ada saja jalan keluarnya. Sebaliknya, meski pintar, sehat, banyak uang, kalau Allah belum atau tidak memanggiln­ya, maka tidak akan bisa berangkat haji,’’ ujarnya.

Qosim menambahka­n, ketika tahun ini para CJH sudah berniat dan siap berangkat tetapi ternyata tidak jadi karena pandemi Covid19, tidak perlu kecewa. ’’Ini merupakan bagian dari kehendak Allah. Meski belum berangkat, Allah pasti sudah membalas niat baik kita,’’ katanya.

Dia menyatakan, semua pihak memang harus memahami bahwa saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Pemerintah, baik Arab Saudi maupun Indonesia, tentu ingin warganya selamat dari bahaya yang menakutkan. ’’Kaidahnya kan darul mafaasid muqoddamun ’alal jalbil masholih, ’’ papar Qosim.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia