BIN Rapid Test Besar-besaran
Yang Diuji Cepat 466 Orang, 54 Reaktif
SIDOARJO, Jawa Pos – Badan Intelijen Negara (BIN) turun tangan melakukan uji cepat
masal di Pasar Taman. Pada Rabu (3/6) hanya 140-an orang yang ikut. Kemarin (4/6) peserta rapid test meningkat sampai 466 orang. Targetnya seribu orang. Yang nonreaktif langsung senang. Yang reaktif harus uji usap (swab test).
Kemarin wajah Kabul Munif tampak cerah. Pria 74 tahun itu keluar dari tenda pemeriksaan sambil membawa kertas putih. Kabul telah selesai rapid test di Pasar Taman. ”Alhamdulillah sehat,” ucap warga Desa Gilang tersebut. Dia tidak terpapar virus korona baru.
Kabul mengaku sejak Rabu sudah siap ikut uji cepat itu. Tujuannya, memastikan kondisi tubuhnya. ’’Tidak sakit kok dites. Wes biasa kenek pancing (sudah biasa kena kail pancing),’’ ucapnya.
Namun, ada juga warga yang dinyatakan reaktif. Salah satunya, Ninim. Dia datang bersama anaknya yang berusia 11 bulan. Petugas menemukan indikasi keduanya terpapar korona. Ibu-anak itu pun menjalani tes swab.
Rapid test dilaksanakan besarbesaran kemarin. Kegiatan itu diselenggarakan BIN Jatim. Dalam sehari, petugas menyediakan seribu kuota uji cepat.
Kepala BIN Daerah Jatim Brigjen TNI Muhammad Syafie menjelaskan, BIN berupaya membantu pemerintah memutus mata rantai persebaran korona. ’’Ini kegiatan kemanusiaan,’’ jelasnya.
Sebelumnya , rapid test dan uji usap digelar di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sekarang Jatim. Untuk Jatim, ada dua kota yang disasar. Yaitu, Surabaya dan Sidoarjo. ”Di Surabaya ada 11 titik pemeriksaan,” ucapnya.
Di Sidoarjo, BIN Jatim memilih kawasan Taman. Salah satu pertimbangan ialah tingginya angka penularan Covid-19. Hingga kini, di Taman, 115 orang terpapar korona. Wonocolo menjadi kawasan paling merah. Total 23 warga terkonfirmasi positif. Alasan lain, Taman berbatasan dengan Surabaya. Mobilitas warganya tinggi. Hal itu bisa memudahkan penularan virus.
Syafie mengatakan, pilihan BIN tidak salah. Dari 10 orang pertama yang uji cepat, delapan reaktif. ’’Yang reaktif langsung menjalani uji usap,’’ paparnya. Yang positif korona langsung mendapatkan tindakan. Diisolasi. Sedangkan yang sehat, tapi reaktif, akan dipantau berkala sampai hasil swab keluar.
Hingga tengah hari, jumlah warga yang mengikuti rapid test dan swab masih terbilang minim. Tidak memenuhi kuota seribu orang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) drg Syaf Satriawarman menyebutkan, total peserta rapid test 466 orang. Hasilnya, 54 orang reaktif.
Syaf menjelaskan, warga yang reaktif langsung menjalani swab. ’’Kami masih menunggu hasil uji usap,’’ paparnya. Pemkab menyiapkan ruang perawatan. Total 20 tempat tidur. ’’Kami siapkan di rumah sakit dan hotel,’’ katanya.