Kolaborasi Lokapasar dan UMKM Tingkatkan Kinerja
SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 meningkatkan frekuensi dan transaksi perdagangan elektronik. Khususnya selama Ramadan dan Lebaran lalu. Tokopedia mencatat produk kesehatan sebagai barang yang paling banyak dicari dan dibeli secara online. Selain itu, kopi Nusantara dan alat berkebun menempati daftar urutan teratas.
VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengakui, selama pandemi, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang beralih ke pasar dalam jaringan (daring). Terutama para pelaku bisnis kopi kekinian. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat kunjungan ke kedai kopi berkurang. Karena itu, para pelaku usaha menawarkan produk mereka lewat lokapasar alias marketplace.
’’Sekitar 80 persen penjualan UMKM kopi berasal dari pemesanan online Tokopedia,’’ tuturnya. Dengan demikian, suplai kopi yang tinggi di gerai-gerai kopi modern bisa tersalurkan meski tidak segencar saat kondisi normal. Di sisi lain, Tokopedia juga mencatat demand yang tinggi terhadap alat berkebun buatan lokal. Antara lain, pot dan tempat penyimpanannya.
Nuraini berjanji terus membantu upaya pemerintah dalam mengakselerasi dunia dengan UMKM.
’’UMKM adalah tulang punggung perekonomian. Maka, kami akan terus memberikan panggung seluas-luasnya kepada mereka,’’ tegasnya. Dia menambahkan bahwa rutin berinovasi dan rajin berkolaborasi adalah kunci menghadapi pandemi.
Sepanjang Ramadan 2020, lanjut Nuraini, Tokopedia berkolaborasi dengan beberapa mitra strategis. Termasuk pemerintah dan penggiat usaha lokal. Kolaborasi itu diwujudkan dalam program #SatuDalamKopi, #FestivalSantapanLezat, dan #BanggaBuatanIndonesia. Tujuan kolaborasi tersebut adalah mengakrabkan para pelaku UMKM dengan perdagangan elektronik.
Ketua DPD Himpunan Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Indonesia (Hipmikimdo) Jawa Timur (Jatim) Bambang Wahyuono menjelaskan bahwa digitalisasi dan kreativitas tinggi menjadi syarat mutlak pengembangan pasar masa kini. ’’Karena itu, kami melakukan berbagai upaya agar UMKM akrab dengan digital. Tujuannya, meningkatkan daya saing,’’ ungkapnya.
Dia sadar masih banyak pelaku UMKM yang belum paham tentang perdagangan elektronik dan aktivitasnya. ’’Tapi, kami tidak putus asa untuk terus mendampingi dan mengedukasi mereka,’’ ucapnya. Salah satu upaya Hipmikimdo Jatim untuk mewadahi UMKM go digital adalah menciptakan website bernama ukmpedia.online yang beroperasi sejak tahun lalu.