Harus Menunggu Instruksi Pemerintah
JAKARTA, Jawa Pos – Geliat persepakbolaan tanah air rencananya dimulai pada September atau Oktober. Karena itu, PSSI sudah membuat protokol kesehatan guna melanjutkan kembali bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 2020.
Sebelum kompetisi dimulai lagi, protokol yang ketat harus disiapkan agar ketika bergulir tidak ada yang terjangkit virus korona. Terdapat tujuh poin dalam panduan yang disiapkan.
Pelatih Cilegon United Herry Kiswanto menyebut, protokol yang diberikan belum begitu jelas. ’’Masih ngambang, ragu, dan rancu,’’ ujarnya. Menurut dia, pencegahan yang disusun itu membuat serbaaneh. ’’Main bola seharusnya enjoy. Malah jadi sibuk harus begini dan begitu. Ribet jadinya,’’ ucapnya.
Juru taktik yang akrab disapa Herkis itu melanjutkan, setiap klub ada di lokasi yang berbeda dengan kebijakan perihal pencegahan korona yang juga berbeda. ’’Harus menyesuaikan lagi. Tidak akan semudah yang diperkirakan. Saya yakin itu,’’ tegasnya. Terlebih, saat ini kasus Covid-19 terus melonjak. Pada Sabtu saja (6/6), terdapat 993 kasus baru. ’’Itu kan datanya sudah ada,’’ paparnya.
Atas dasar itu, Herkis ingin PSSI menunggu instruksi dari pemerintah untuk menggelar kembali kompetisi. ’’Kalau kompetisi berjalan tapi tidak seiring dengan protokol kesehatan atau izin pemerintah, rasanya tidak baik juga,’’ ujarnya.
Jangan sampai, lanjut dia, malah muncul masalah baru. ’’Jangan kompetisi ini sekadar bergulir saja. Kalau untuk sebuah keselamatan jiwa, ya jangan main-main. Harus tegas sikap federasi. Jangan ada kepentingan yang tidak populer,’’ katanya.
Selain itu, belum lagi poin lain yang harus dipertimbangkan seperti sponsor, keuangan klub jika tanpa penonton, dan lainnya. Di klub sendiri, sejauh ini belum ada rencana untuk menggelar latihan.
Selama ini, Herkis hanya menganjurkan pemain untuk menjaga kondisi dengan baik. ’’Saya sih pesimistis karena ya manajemen juga adem ayem. Mereka juga sebenarnya tahu risiko menggelar kompetisi di tengah ketidakpastian,’’ paparnya.