Jawa Pos

Bisa Jual 50 Kg Gula dan 30 Paket Beras dalam Sehari

Bagus Nirwanto pulang ke Sidoarjo saat kompetisi diliburkan. Di kampung halamannya, kapten PSS Sleman itu punya aktivitas baru. Yaitu, berjualan beras dan gula.

- BAGUS PUTRA PAMUNGKAS,

Jawa Pos

PUKUL 11.00 merupakan waktu bagi Bagus Nirwanto untuk bekerja. Bukan berlatih di lapangan seperti biasa. Tapi, dia harus mengepak gula dan beras. Dua bahan pokok itu dikemas rapi, kemudian dimasukkan ke dalam jok mobil di bagian belakang.

Setelah dirasa siap, dia langsung tancap gas. Bek sayap PSS Sleman itu menuju kawasan Taman Pinang, Sidoarjo. Begitu sampai, jok belakang mobil dibuka. Beras dan gula yang ada di dalamnya kemudian dijual. Aktivitas itulah yang dia lakukan selama bulan puasa lalu.

Ide berjualan tersebut muncul dari sang mertua. Kebetulan, Bagus memang tinggal satu rumah dengan mertuanya di kawasan Jati, Sidoarjo. ’’Daripada di rumah nggak ada kegiatan, ditawari buat jual gula sama beras,’’ kata Bagus. Kebetulan, sang mertua punya kenalan produsen gula di Lamongan. Termasuk tengkulak beras di kawasan Sidoarjo.

Bagus kemudian membeli gula hingga 1 ton. Gula tersebut kemudian di-packing per 1 kilogram. ’’Kalau packing ya dibantu mertua juga,’’ jelasnya. Untuk beras, Bagus membeli kemasan karung ukuran 3 kilogram. Setiap harinya, dia mengambil 30 karung beras. Nah, gula dan beras itulah yang dia jual di kawasan Taman Pinang, Sidoarjo.

’’Dalam sehari, gula bisa terjual sampai 50 kilogram. Kalau beras ya 30 karung habis dalam sehari. Besoknya ambil lagi,’’ ungkap pemain jebolan tim internal Persebaya Surabaya PSAD tersebut. Harga yang ditawarkan memang jauh lebih murah. Untuk gula, harganya Rp 17.500 per kilogram. Sementara itu, beras 3 kilogram dia jual Rp 30 ribu.

Karena itu, gula dan beras yang dia bawa cepat laku. Sebab, saat itu harga gula sempat menyentuh Rp 20 ribu per kilogram. Sementara rata-rata harga beras adalah Rp 12 ribu per kilogram. ’’Saya memang nggak mau ambil untung banyak. Untung sedikit nggak masalah. Yang penting jualannya lancar,’’ kata pemain kelahiran 23 Maret 1993 tersebut.

Selama berjualan, Bagus lebih banyak sendirian. Maklum, sang istri, Lilik Khalimatus Sya’diah, harus bekerja. Dia merupakan staf di kantor Kelurahan Jati, Sidoarjo. ’’Tapi, kadang kalau pulang agak siang, istri saya langsung nyusul ke Taman Pinang. Menemani saya berjualan,’’ jelas pemain 27 tahun itu. Waktu berjualan juga tidak lama. Dari pukul 11.00, Bagus sudah kembali pulang pukul 15.00.

Aktivitas itu terus dia lakukan sampai sebelum Lebaran tiba. Sebab, tepat sebelum Lebaran, Bagus mulai berhenti berjualan. ’’Karena stok gula sudah habis. Jadi, ya nggak jualan,’’ katanya. Stok gula sebanyak 1 ton itu habis tidak sampai satu bulan. Setelah Lebaran, Bagus memilih untuk di rumah. Dia tidak melanjutka­n kegiatan niaganya itu.

Lantas, apa yang membuat Bagus tidak lagi berjualan gula dan beras? ’’Soalnya sekarang harga gula lagi naik turun nggak jelas. Apalagi, pembeli juga nggak melihat kualitas gula. Yang penting murah saja,’’ jelas mantan pemain Persida Sidoarjo tersebut. Karena itu, Bagus tidak berani mengambil risiko. Apalagi, kebutuhan beras dan gula tidak setinggi saat momen puasa dan Lebaran.

Meski hanya berjualan tak sampai satu bulan, Bagus tetap bersyukur. Apalagi, pemasukann­ya dari PSS Sleman juga dipangkas. ’’Makanya, jualan seperti ini sangat membantu. Meski untungnya kecil, tapi disyukuri saja. Mungkin memang rezekinya segitu,’’ jelas bapak satu anak tersebut. Seluruh penggawa PSS Sleman memang hanya mendapat pemasukan 25 persen dari gaji.

Pemasukan 25 persen itu diterima sejak April lalu. Kondisi tersebut bisa saja berlangsun­g lama. Sebab, kompetisi rencananya baru dilanjutka­n September mendatang. Karena itu, selama belum ada kompetisi, Bagus berencana membuka usaha lagi. ’’Tapi, nggak tahu mau usaha apa. Masih mikir apa yang pas. Kalau bisa yang nggak mengganggu pekerjaan di lapangan juga,’’ ujarnya.

Saat ini, selama di rumah, Bagus lebih banyak menghabisk­an waktu dengan sang buah hati yang baru berusia 1,5 tahun Muhammad Kenzi Nurwanto.

 ??  ?? JAGA KONDISI: Bagus Nirwanto rutin gowes untuk menjaga kebugarann­ya sebagai pemain sepak bola.
JAGA KONDISI: Bagus Nirwanto rutin gowes untuk menjaga kebugarann­ya sebagai pemain sepak bola.
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? PRODUKTIF: Bagus Nirwanto mendapatka­n tambahan pemasukan yang lumayan hasil dari jualan beras dan gula.
ANGGER BONDAN/JAWA POS PRODUKTIF: Bagus Nirwanto mendapatka­n tambahan pemasukan yang lumayan hasil dari jualan beras dan gula.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia