Wilder vs Fury Jilid III saat Boxing Day
Jawa Pos – Australia, tepatnya Sydney, mencuat sebagai venue alternatif buat duel Tyson Fury versus Deontay Wilder jilid ketiga. Promotor Bob Arum menyebutnya dalam wawancara dengan Sky Sports kemarin dini hari. Nah, tadi malam promotor setempat mengungkapkan bahwa Bankwest Stadium di-booking untuk duel penuh gengsi tersebut.
Promotor tersebut adalah D&L Events, mitra Arum di Down Under (sebutan Australia). Sang owner, Dean Lonergan, pernah membawa Manny Pacquiao versus Jeff Horn ke Brisbane pada 2017. Arum senang dengan opsi Sydney karena pertarungan itu sangat mungkin bisa disaksikan penonton. Kurva penderita Covid-19 di Australia sudah menurun.
’’Aku mengajukan proposal ke Bob sekitar sebulan lalu dan kami sudah bolak-balik membahasnya,’’ ungkap Lonergan dikutip Fox Sports. ’SejauhiniBankwestStadiumpaling representatif untuk event sebesar ini. Pekan lalu Bob bertanya tentang kemungkinan terbuka untuk penonton,’ lanjut dia.
Hari yang dipilih adalah Boxing Day alias 26 Desember 2020. Soal waktu, Lonergan fleksibel. Pihaknya bakal mencarikan jam yang paling menguntungkan pemirsa di seluruh dunia. ’’Kalau kami gelar pada pukul 13.30 waktu Sydney, di AS pas malam Natal,’’ jelasnya.
Lonergan punya motivasi lain memilih Boxing Day. Pada 26 Desember 1908, sejarah tinju kelas berat tercipta di Australia. Ketika itu Jack Johnson menjadi petinju kulit hitam pertama yang merebut sabuk juara setelah mengalahkan Tommy Burns di Rushcutters Bay, Sydney. Sejarah itu cocok dengan situasi saat ini.
’’Kesempatan bagus untuk merayakan keberhasilan pria Afrika
Amerika pertama yang mendobrak kultur Amerika,’’ kata Lonergan. Tentu Sydney belum pasti menjadi venue duel ketiga Wilder vs Fury. Arum juga mempertimbangkan Makau. Ada enam kasino yang dia bidik. Nah, jika situasi dunia sudah membaik pada akhir tahun, AS tetap menjadi opsi utama.
Wilder dan Fury dua kali berjumpa sebelumnya. Duel pertama pada Desember 2018 berakhir imbang. Pertarungan kedua terjadi pada 22 Februari lalu. Fury menang TKO di ronde ketujuh dan merebut sabuk gelar WBC milik Wilder.