Fokus Pengaliran Lumpur Sidoarjo
Kementerian PUPR Siapkan Anggaran Rp 249,7 Miliar
JAKARTA, Jawa Pos – Meski ada pemotongan anggaran terkait pandemi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini masih menyediakan dana cukup besar untuk penanganan lumpur Sidoarjo. Nilainya Rp 249,7 miliar.
Anggaran itu difokuskan untuk peningkatan infrastruktur pengaliran lumpur ke Kali Porong. Prioritas lain adalah peningkatan dan perawatan tanggul.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan,perhatianpemerintahtidakberkurang untuk pengendalian semburan lumpur di Sidoarjo. ”Kementerian PUPR akan terus melanjutkan tugas dan fungsi yang prinsipnya tidak ada perbedaan dan memastikan penanganan kepada masyarakat yang terkena dampak. Masyarakat sekitar tetap menjadi prioritas,” kata Basuki.
Melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), akan dilakukan beberapa kegiatan pengendalian. Meliputi penanganan luapan lumpur serta pembangunan dan pemeliharaan tanggul maupun infrastruktur lain.
Basuki menjelaskan, pengendalian luapan lumpur dengan pengaliran ke Kali Porong sangat penting. Sebab, lumpur tidak bisa mengalir secara gravitasi ke Kali Porong. Karena itu, dibuat tanggul cincin di pusat semburan lumpur untuk mengarahkan aliran lumpur melalui spillway dan dipompa keluar ke Kali Porong.
Pengaliran lumpur ke Kali Porong dilakukan secara mekanis dengan lima unit kapal keruk melalui jaringan pipa. Jarak pengaliran dari kolam ke Kali Porong 1.918 meter. Pengaliran air dari Kali Porong, saluran kaki tanggul, dan drainase ke dalam tanggul untuk pengenceran menggunakan enam unit pompa. ”Pengaliran ke Kali Porong dilakukan dengan komposisi lumpur 20 persen padatan dan 80 persen air,” jelasnya.
Sementara itu, penataan dan pemanfaatan kawasan tersebut sebagai tujuan geowisata
(tih/c6/wir)
memperhatikan lingkungan sekitar. Beberapa sisi areanya bisa dikunjungi masyarakat umum. Adapun pengendalian banjir di kawasan terdampak dilakukan dengan menggunakan pompa pengendali.
Selain dijadikan lokasi geowisata, Basuki mengatakan, semburan lumpur Sidoarjo berpotensi dimanfaatkan untuk bahan bangunan seperti bata merah, genting, agregat, dan beton ringan. Lumpur Sidoarjo juga mengandung potensi bakteri yang toleran dengan suhu tinggi. Itu bisa bermafaat dalam industri enzim. Juga mengandung antibiotik dan bakteri toleran salinitas tinggi yang bisa digunakan sebagai pupuk hayati.