Belum Susun Aturan Baru Jelang Akhir PSBB
PGS Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
SURABAYA, Jawa Pos – Menjelang berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga, sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya tengah mempersiapkan diri menghadapi new normal. Namun, ada juga yang memilih untuk menunggu masa PSBB jilid III berakhir sebelum mengambil keputusan.
Manajer Operasional PGS Sanjaya Chandra menyatakan, pihaknya memilih menunggu keputusan pemerintah untuk memperpanjang PSBB atau tidak. ’’Kami belum ada pembahasan khusus soal itu. Tapi, kami tetap terapkan protokol kesehatan,’’ katanya kemarin (7/6).
Sejak PGS dibuka pada 23 Mei lalu, protokol kesehatan yang ketat diberlakukan. Pihaknya juga dibantu delapan anggota Polri-TNI. Selama pembukaan di PSBB tahap ketiga, yang beroperasi hanya 60 persen. ’’Mayoritas masih sandang dan aksesori saja,’’ ujarnya.
Dia menjelaskan, keputusan melibatkan anggota Polri-TNI merupakan hasil evaluasi pelaksanaan PSBB jilid I dan II. Selain itu, pihaknya membuat form pelanggaran yang diperuntukkan semua pihak, mulai pengunjung, karyawan, pemilik toko, hingga kuli angkut. Tujuannya, menegakkan protokol kesehatan. ’’Kami memiliki form pelanggaran, dibawa petugas satpam dan aparat yang berpatroli di dalam PGS kok,’’ ungkapnya.
Sanjaya menyebutkan, pelanggaran yang banyak ditemui adalah tidak memakai masker. Selain itu, ada yang merokok di dalam PGS. ’’Nah, berkat patroli itu, pelanggaran bisa ditekan,’’ tegasnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya pernah menolak pengunjung dan kuli angkut masuk ke PGS karena tidak memakai masker. Namun, lantaran di depan PGS ada penjual masker, mereka dapat masuk ke PGS.
PGS tidak akan terlalu banyak menyusun aturan baru terkait dengan new normal. Sebab, protokol kesehatan di PGS sudah sesuai dengan standar pemberlakuan new normal. ’’Kalau praktik, kami sudah lakukan. Kalau pelaksanaan menggunakan istilah new normal, kami belum sosialisasi dan membahas lebih lanjut,’’ terangnya.
Salah seorang pedagang PGS, Insanul Haq,menuturkanbahwaprotokolkesehatan dijalankan secara ketat oleh pedagang. Bahkan, jika ada yang tidak memakai masker, pedagang lainnya tidak segansegan menegur dan mengingatkan. Selain itu, kata dia, jam operasional telah dibatasi. ’’Buka sampai jam 4 sore. Sebelum itu, harus steril,’’ ucapnya.