Butuh Komitmen Kawasan Percontohan
GRESIK, Jawa Pos – Pemkab Gresik telah mengikutkan tujuh objek sebagai percontohan untuk penerapan new normal. Tujuh objek itu juga diikutkan dalam lomba inovasi Kemendagri yang bertema Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 dan berhadiah Rp 169 miliar. Namun,
men dan keseriusan pemkab.
Pasar tradisional Pondok Permata Suci (PPS), Manyar, misalnya. Pasar itu merupakan salah satu di antara tujuh sektor yang dijadikan percontohan. Bahkan, pasar tersebut sudah dikunjungi Gubernur Khofifah Indar wansa beserta Kapolda, Pangdam V/Brawijaya, dan Forkopimda Gresik pekan lalu (4/6).
Pantauan Jawa Pos, saat didatangi para pejabat itu saja warga disiplin. Semua pedagang dan pembeli bermasker. Tapi, sehari kemudian tetap banyak yang tidak bermasker. ”Seharusnya ada petugas khusus untuk mendisiplinkan. Yang tidak bermasker tidak boleh masuk, misalnya. Lalu, ada tes suhu badan dan protokol lain. Padahal, kalau ada yang positif, kan kita rugi sendiri karena akan ditutup,” ujar warga sekitar.
Kekhawatiran warga itu beralasan. Buktinya, satu lagi pasar tradisional terpaksa ditutup. Yakni, Pasar Benjeng. Penyebabnya, di pasar yang berlokasi di Desa Bulurejo itu sejumlah pedagang reaktif dalam rapid test.
Menurut Camat Benjeng Suryo, sebelumnya ada 60 pedagang yang di-rapid test. Hasilnya, 10 pedagang dinyatakan reaktif. Karena itu, sebagai antisipasi, akhirnya pasar ditutup. ”Kami putuskan sampai Sabtu depan (13/6),” ucapnya.
Selain Pasar PPS, objek restoran yang ditetapkan oleh pemkab sebagai percontohan adalah rung Apung Rahmawati. Juga ada GressMall untuk sektor pasar modern. Di sektor perhotelan, ada Aston Inn. Untuk sektor parwisata, ada Setigi, Sekapuk, Ujungpangkah. Lalu, untuk layanan publik, Mal PTSP dijadikan percontohan.