Masa Pandemi, Elektabilitas Prabowo Turun
JAKARTA, Jawa Pos – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tertinggi dalam survei kandidat calon presiden. Meski demikian, angkanya terjun bebas dari 22,2 persen pada Februari menjadi 14,1 persen di periode Mei.
Di sisi lain, elektabilitas sejumlah tokoh potensial seperti Ganjar Pranowo cenderung meningkat. Tingkat keterpilihannya terkerek menjadi 11,8 persen pada Mei dari sebelumnya 9,1 persen pada Februari (selengkapnya lihat grafis).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, penanganan Covid-19 bisa menjadi panggung politik untuk mengerek elektabilitas. Sebab, selama tiga bulan terakhir, panggung penanganan Covid-19 telah bergeser ke daerah-daerah. Maka, kepala daerah dengan populasi pemilih besar dan pintar mengambil momentum dapat memiliki insentif elektoral yang tinggi.
Itu terjadi pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil. ”Karena mereka lebih sering tampil di media. Dan Covid-19 ini satu-satunya isu yang membetot perhatian publik yang sangat luas,” ucapnya.
Itu pula yang menjelaskan mengapa elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto turun begitu tajam. ”Sebab, posisi beliau sebagai Menhan memang tidak langsung bersentuhan dengan penanganan virus ini,” ulas Burhanuddin.
Terkait merosotnya elektabilitas Anies Baswedan, Burhanuddin mengatakan bahwa populasi warga DKI Jakarta tidak sebesar Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Faktor lainnya, papar Burhanuddin, sangat sedikit pemilih Jokowi di Pilpres 2019 yang memilih Anies.
”Jadi, Anies berebut suara basis Prabowo 2019. Padahal, basis suara ini diperebutkan banyak pihak, termasuk Prabowo, Sandiaga, dan Anies sendiri,” bebernya.