Nol Kasus Korona di Selandia Baru
WELLINGTON, Jawa Pos – ’’Saya menari bersama Neve.’’ Pernyataan itu dilontarkan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern ketika ditanya jurnalis tentang reaksinya saat mendengar bahwa tidak ada lagi kasus Covid-19 aktif di negara tersebut. Neve Te Aroha adalah putrinya.
Dilansir New Zealand Herald, Ardern mengaku luar biasa bahagia saat tahu pasien terakhir sudah dinyatakan bebas Covid-19 sehingga refleks menari. Putrinya yang masih berusia setahun sempat bingung melihat sikapnya, tapi lantas ikut menari bersama. Rasanya perjuangan pemerintah dan rakyatnya terbayar sudah.
’’Terima kasih Selandia Baru,’’ ujarnya dalam sesi konferensi pers di gedung Parlemen di Wellington kemarin (8/6).
Keberhasilan Selandia Baru adalah kerja sama semua pihak. Mulai pemerintah yang sigap menutup perbatasan dan bandara, kebijakan-kebijakan yang memudahkan penduduk yang menjalani lockdown selama tujuh pekan, tes masif, serta penduduk yang disiplin dan taat.
Kasus pertama Covid-19 di Selandia Baru terjadi pada 1 Maret lalu dan 25 Maret pemerintah langsung memberlakukan lockdown total. Total ada 1.154 kasus dan 22 kematian di negara tersebut. Selama 17 hari terakhir, tidak ada kasus penularan baru. Kasus aktif hanya ada satu orang selama sekitar 2 pekan terakhir. Detail pasien terakhir itu tidak dirilis. Namun, dia diyakini sebagai perempuan 50-an tahun yang terkait dengan klaster rumah jompo.
Mulai hari ini pukul 00.00, pemerintah mencabut hampir semua larangan terkait Covid-19. Sistem keamanan diturunkan ke level 1. Itu adalah level terendah dari empat level yang berlaku di Selandia Baru. Penduduk diperbolehkan berkumpul, tidak perlu menjaga jarak, bisnis hospitality bisa normal kembali. Pun demikian dengan berbagai kegiatan lainnya.
Meski begitu, perbatasan tetap ditutup total, kecuali untuk distribusi barang-barang penting. Penduduk yang baru datang dari luar negeri juga harus dikarantina dulu selama 14 hari. Pemerintah tidak mau ada penularan dari luar karena masih banyak negara yang penularannya sedang tinggi-tingginya.
’’Kami yakin untuk saat ini kami telah menghilangkan penularan virus di Selandia Baru,’’ tegas Ardern seperti dikutip Agence FrancePresse. Ardern menegaskan bahwa pelonggaran kebijakan akan membantu memulihkan perekonomian.
Pertandingan olahraga juga bakal digelar lengkap dengan penontonnya di stadion seperti sebelum pandemi Covid-19. Banyak negara yang mulai menggelar pertandingan olahraga, tetapi tanpa penonton. Atau kalaupun ada, jumlahnya dibatasi. New Zealand Rugby (NZR) mengusulkan agar kompetisi Super Rugby Aotearoa digelar akhir pekan ini.
Situasi yang berbanding terbalik justru terjadi di Brasil dan India. Lonjakan kasus di dua negara tersebut sedang tinggi-tingginya. Brasil kini ada di posisi kedua setelah AS. Kemarin Worldometer mengungkapkan bahwa kematian akibat Covid-19 di negara tersebut mencapai 813 orang.
Pemerintah Brasil berusaha menutupi fakta tersebut dengan tidak lagi merilis secara resmi angka penularan dan kematian harian akibat serangan virus SARSCoV-2 tersebut. Data Covid-19 di situs resmi pemerintah juga dihapus. Itu membuat penduduk berang.