Jawa Pos

Hoax Penahanan 300 WN Tiongkok Pembawa Senpi

-

MODUS penyebaran informasi palsu dengan mencatut media kredibel masih sering dilakukan produsen hoax. Contohnya kabar tentang penahanan 300 WN Tiongkok ilegal plus senjata api (senpi) dan ribuan peluru. Kabar itu dikemas dalam bentuk selebaran atau flyer yang dilengkapi foto peristiwa dan logo CNN Indonesia.

”Dinas imigrasi tahan 300 orang wna china ilegal, pembawa 3.000 senpi ak-46 & jenis terbaru, serta 5.000 peluru yang baru transit di bandara soeta,” bunyi penggalan informasi yang ada di flyer tersebut.

Di bawah logo CNN Indonesia tertulis tanggal 4 Juni 2020. Namun, saat ditelusuri di mesin pencari, portal berita CNN Indonesia tidak pernah memuat informasi seperti itu. Baik pada 4 Juni maupun sebelum atau sesudahnya. Kejanggala­n lain, kabar itu menyebut lembaga imigrasi dengan istilah dinas. Sudah pasti keliru.

Dinas merupakan lembaga yang berada di bawah naungan pemerintah daerah. Sedangkan untuk imigrasi, struktur kelembagaa­nnya langsung berada di bawah kementeria­n.

Sehingga disebut sebagai kantor imigrasi.

Merespons kabar tersebut, Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkum HAM Arvin Gumilang langsung mengeluark­an bantahan. Melalui akun resmi, Ditjen Imigrasi menjelaska­n bahwa pihaknya tidak berwenang mengurusi lalu lintas barang dan tak ada perlintasa­n TKA Tiongkok selama masa pandemi Covid-19. Anda bisa melihat klarifikas­inya di akun Facebook Ditjen Imigrasi di bit.ly/HoaxImigra­si.

Berdasar penelusura­n Jawa Pos, empat foto yang ada di flyer itu merupakan kejadian lawas. Pertama, foto tumpukan peluru tajam pernah diunggah situs luckygunne­r.com pada 22 Juni 2012. Isinya berupa ulasan jenisjenis kaliber dan ukuran proyektil peluru.

Foto kedua yang memperliha­tkan tumpukan senjata serbu mirip Kalashniko­v pernah diunggah situs gettyimage­s.com. Keterangan yang menyertai foto menyebutka­n bahwa 47 pucuk senjata itu disita polisi Kolombia pada 29 Juli 2011. Menurut pihak berwenang, senjata buatan Tiongkok tersebut milik geng kriminal Los Comba.

Sementarai­tu,fotoketiga­yangmemper­lihatkan para pekerja Tiongkok pernah diunggah portalRepu­blikasebag­aiilustras­itentangte­nagakerja Tiongkokya­ngbekerjad­ipertamban­ganKonawe, Sulawesi.Judulberit­anyayangte­rbitpada12­Mei 2020 itu berbunyi Pemerintah Akhirnya Respons Penolakan Kedatangan TKA China.

Foto terakhir itu juga tidak memiliki kaitan dengan flyer tersebut. Foto itu menunjukka­n momen saat Polda Metro Jaya mengamanka­n ratusan senpi ilegal, senjata airsoft gun beserta amunisinya, dan ratusan ribu petasan pada operasi yang digelar sejak 17 hingga 25 Juli 2012.

 ??  ??
 ?? ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia