Jawa Pos

Lebih Banyak Perempuan Obesitas

Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan school from home (SFH) demi menekan angka persebaran Covid-19 berlangsun­g sejak pertengaha­n Maret. Saat ini sebagian daerah berada dalam masa transisi menuju kelaziman baru. Apa saja yang perlu dilakukan ag

-

MAGER alias males gerak atau banyak rebahan adalah aktivitas dominan selama diam di rumah. Akibatnya, beberapa kegiatan rutin terganggu. Misalnya, makan dan ngemil lebih sering serta banyak tidur sehingga jam tidur malam malah kacau.

Tidak sedikit pekerja atau mahasiswa, terutama mereka yang tidak tinggal bersama orang tua alias ngekos, yang lebih sering mengonsums­i makanan cepat saji daripada memasak sendiri. Bila tindakan itu dilakukan dalam jangka waktu lama, ada risiko obesitas yang merusak bentuk tubuh dan kesehatan.

Dokter Raissa Edwina Djuanda MGizi SpGK memaparkan, setidaknya satu di antara lima pria dewasa di Indonesia yang telah berusia 18 tahun keatasmemi­likiberatb­adanberleb­ihatauobes­itas.

Perempuan yang obesitas lebih banyak lagi, 1:3.

Sebanyak 31 persen dari jumlah akumulasi keduanya termasuk dalam obesitas sentral. Kegemukan terlihat di sekitar perut. ’’Penampilan fisiknya kurus, tapi perutnya buncit. Biasanya bapak-bapak nih,’’ katanya dalam webinar Menjaga Berat Badan Ideal saat #dirumahaja pada Rabu (3/6).

Meski termasuk kelompok penyakit tidak menular (PTM), obesitas bisa memengaruh­i daya tahan tubuh. Padahal, dalam kondisi saat ini, tubuh kita memerlukan sistem kekebalan tubuh yang kuat dan terjaga. Terlebih, beberapa daerah memberlaku­kan transisi menuju new normal.

Obesitas, menurut spesialis gizi klinik yang berdinas di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta tersebut, juga berkaitan dengan penyakit lain. Sebut saja diabetes melitus tipe 2, hipertensi, stroke, batu empedu, kolesterol tinggi, perlemakan hati, hingga kanker jenis tertentu.

Berdasar pengalaman, Raissa mengungkap­kan bahwa sebagian pasiennya mengeluhka­n sakit di beberapa persendian efek kegemukan. Selain itu, kelebihan berat badan berisiko terjadinya henti napas saat tidur (sleep apnea). ’’Orang gemuk yang tidurnya mendengkur sebaiknya periksa lebih lanjut,’’ tuturnya. Yuk, batasi ngemil dan aktif bergerak meski berada di rumah aja.

 ?? EZRA SHAW/GETTY IMAGES VIA AFP ?? BERGERAK: Seorang perempuan bersepeda statis di dalam rumah. Banyak pilihan olahraga yang bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran.
EZRA SHAW/GETTY IMAGES VIA AFP BERGERAK: Seorang perempuan bersepeda statis di dalam rumah. Banyak pilihan olahraga yang bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia