Jawa Pos

M. Rahmat Bantu Istri Jualan Baju Syari Selama Pandemi

Sebagai pemain sepak bola, lapangan dan stadion adalah ’’habitat’’ M. Rahmat. Tapi, winger Bali United itu kini malah mulai sering masuk pasar. Bukan bermain bola, melainkan untuk berjualan.

- Jawa Pos BAGUS PUTRA PAMUNGKAS,

BEGITU kompetisi terhenti, M. Rahmat langsung bergegas. Dia tidak mau berlama-lama di Bali. Bapak satu anak itu memilih pulang kampung. Saat ini, Rahmat sudah berada di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Berada di kampung halaman tak membuat Rahmat menganggur. Justru, dia punya aktivitas anyar yang lumayan menyita waktu. Yakni, membantu istri berjualan baju syari. Sang istri, Paramita, memang punya butik baju syari di salah satu pasar grosir di Makassar. Karena tidak ada kegiatan, Rahmat ikut mengurus butik bernama Afifah Rahmat Collection itu.

’’Usaha baju syari ini sudah jalan selama satu tahun,’’ kata pemain bernomor punggung 91 tersebut. Selama satu tahun terakhir, Rahmat sangat jarang datang ke butik. Dia memilih fokus bermain sepak bola. Apalagi, sejak awal tahun ini, dia lebih banyak berada di Denpasar dengan skuad Bali United. ’’Yang pegang usaha memang istri. Saya cuma bantu support saja,’’ jelas pemain 30 tahun itu.

Tapi, karena pandemi, Rahmat akhirnya lebih banyak menghabisk­an waktu di butik bersama sang istri. ’’Sekarang hampir setiap saat sih. Pokoknya pas lagi nggak latihan pasti ke butik,’’ jelas mantan pemain PSM Makassar itu. Rahmat tidak sendirian. Kadang, dia juga mengajak buah hatinya, Alifah Az-Zahra Rahmat. Artinya, satu keluarga bisa berkumpul sambil berjualan.

Setiap tiba di butik, Rahmat punya tugas khusus. Dia jarang melayani konsumen. Sebab, dia tidak tahu-menahu soal baju syari yang dijual. Apalagi soal model yang lagi ngetren. ’’Makanya, kalau di sana (butik), saya cuma jadi bagian packing-packing saja. Atau kalau nggak ya bantu nyusunin baju yang baru datang di ruko,’’ jelas pemain kelahiran 28 Mei 1990 tersebut.

Bahkan, tugas packing-packing itu bisa berlanjut saat berada di rumah. Maklum, selain menjual baju syari di butik, Paramita menawarkan daganganny­a via online. Jadi, tak heran jika pesanan terus berdatanga­n. ’’Ya saya langsung packingpes­anannya.Kemudian, saya juga yang kebagian nganter barang untuk dikirim ke jasa ekspedisi,’’ jelas Rahmat.

Tugas itu terlihat mudah. Tapi, pemain kelahiran Takalar tersebut sempat dibuat kewalahan. Itu terjadi saat momen sebelum Lebaran tiba. Maklum, saat itu penjualan baju syari melonjak tajam. ’’Alhamdulil­lah, meski pandemi, penjualan tetap lancar. Meskipun tidak sama seperti saat keadaan normal, tapi alhamdulil­lah masih lancar,’’ terang Rahmat. Karena itu, meski cukup menguras tenaga, Rahmat sama sekali tidak sambat.

Rahmat memang tidak menyebut berapa rata-rata penjualan baju dalam satu hari. Yang jelas, ada beberapa jenis baju yang ditawarkan di butik miliknya. Harganya pun beragam. Mulai Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta. ’’Bergantung dari bahan dan kualitasny­a sih,’’ jelas Rahmat. Hanya, dia menyebut ada jenis baju yang paling laku. ’’Yang harganya di kisaran Rp 500 ribuan, itu yang paling banyak dibeli,’’ tambahnya.

Sejatinya, penjualan bisa saja lebih banyak. Apalagi penjualan melalui online. Sayang, penjualan baju syari Afifah Rahmat Collection belum bisa sampai ke seluruh Indonesia. ’’Untuk sementara, penjualan online masih melayani pelanggan yang ada di wilayah Sulawesi Selatan saja, Mas,’’ jelas pemain jebolan akademi PSM Makassar tersebut. Tapi, ke depan, ada rencana untuk terus mengembang­kan usaha baju syari itu.

Sejauh ini, penghasila­n dari butiknya cukup membuat Rahmat lega. Maklum, selama pandemi, pemasukann­ya dari sepak bola juga berkurang. Sementara kebutuhan harus jalan terus. Karena itu, dia sangat bersyukur usaha butiknya berjalan lancar. ’’Apalagi, saya dan pemain (Bali United) yang lain hanya mendapat gaji 25 persen dari klub. Pemasukan dari butik ini alhamdulil­lah sangat membantu,’’ tegas Rahmat.

Karena itu, Rahmat berharap pandemi Covid-19 segera berlalu. Sebab, dia merasa aktivitasn­ya sangat terbatas selama ada pandemi tersebut. ’’Saya berharap keadaan bisa normal kembali. Supaya semua orang bisa bekerja dan beraktivit­as seperti sediakala,’’ ucapnya. Selain itu, dia berharap yang terbaik untuk kompetisi sepak bola di Indonesia. ’’Semoga Liga 1 2020 bisa tetap berjalan,’’ pungkasnya.

Alhamdulil­lah, meskipun pandemi, penjualan tetap lancar. Meskipun tidak sama seperti saat keadaan normal. Tapi, alhamdulil­lah masih lancar.’’

M. RAHMAT

 ?? M. RAHMAT FOR JAWA POS ?? HARMONIS: M. Rahmat bersama sang istri dan buah hati.
M. RAHMAT FOR JAWA POS HARMONIS: M. Rahmat bersama sang istri dan buah hati.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia