Jawa Pos

Dua Pekan untuk Susun Protokol

-

JAKARTA, Jawa Pos – National Olympic Committee (NOC Indonesia, dulu KOI, Red) meminta seluruh federasi cabor menyusun protokol keolahraga­an. Ini menjadi langkah menjelang berlakunya the new normal alias masa kelaziman baru.

Rumusan-rumusan itu nanti dikolabora­sikan dengan protokol kesehatan dari Internatio­nal Olympic Committee (IOC) dan Olympic Council of Asia (OCA). Karena itu, sebelum menyusun protokol, seluruh cabor diharapkan berkoordin­asi dengan federasi internasio­nal masing-masing.

’’Waktunya dua minggu. Cabor yang (harus) menyerahka­n kepada kami. Setelah itu, kompilasi dari kami akan dikembalik­an ke cabor untuk dikaji,’’ papar Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) 2020 di Jakarta kemarin.

’’Setelah semua sepakat, baru dijadikan protokol resmi yang akan NOC rekomendas­ikan kepada pemerintah,’’ lanjutnya.

Pria yang akrab disapa Okto itu menjelaska­n, setiap cabor tersebut memiliki karakteris­tik yang berbedabed­a. Untuk itu, pihaknya memerlukan masukan agar bisa diselarask­an dengan standar internasio­nal. Nantinya, protokol itu juga bisa digunakan ketika berada di luar negeri. Baik saat bertanding maupun menjalani latihan.

’’Walaupun NOC punya tim medis sendiri, yang paling tahu kebutuhan cabor itu ya cabor sendiri. Mereka yang paling paham aturan dan tata cara merujuk pada federasi internasio­nal masingmasi­ng,’’ paparnya.

Okto menambahka­n, protokol itu nanti tidak hanya sebatas tata cara latihan, tetapi bisa mencakup semua aspek dalam pelaksanaa­n olahraga. Sementara ini, pihaknya sudah menerima masukan dari beberapa cabor yang aktif menggelar pelatnas. Di antaranya, atletik, panahan, taekwondo, wushu, dan dayung. ’’Tambahan bagi yang terpapar, kira-kira ada atau tidak bedanya. Semua materi kami kumpulkan,’’ kata pria 44 tahun tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia