Jawa Pos

Terapkan Standing Party untuk Pesta Pernikahan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Menghadapi fase new normal yang segera tiba, Gabungan Perkumpula­n Penyelengg­ara Pernikahan Indonesia (GP3I) telah merumuskan protokol keamanan dalam mengadakan acara resepsi pernikahan. Protokol new normal tersebut telah dirilis pada 2 Juni dan disepakati secara nasional.

Namun, Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspendi) Jatim Sumitro menambahka­n bahwa meski protokol sudah disepakati, ada sejumlah protokol lain yang disesuaika­n dengan wilayah masing-masing. Di Surabaya dan wilayah Jatim, dia menjelaska­n akan menerapkan standing party seperti perayaan resepsi biasanya

g

”Bagian katering ini yang menjadi fokus utama kita,” ujarnya saat dihubungi kemarin. Sebab, wilayah Jakarta akan menerapkan round table party untuk mengendali­kan undangan agar lebih tertib. ”Tapi, kalaudiJat­im,terkendala­kapasitas gedung.Tidaksemua­bisamenera­pkan round table. Jadi, kita tetap pilih standing party dengan beberapa aturan yang disusun,” jelasnya.

Sumitromen­jelaskanba­hwauntuk katering makanan, tamu tidak bisa mengambil sendiri. Konsepnya, semuagubuk(stan)akandijaga­satu pelayanunt­ukmelayani­setiaptamu yang mau mengambil makanan.

”Di sini yang coba kita minimalkan adalah alat untuk mengambil makanan bisa tetap steril. Jadi, yang pegang cuma satu orang. Enggak dipegang oleh setiap tamu yang mau ngambil,” terangnya.

Selain itu, setiap gubuk akan diberi pembatas plastik antara tamu dan pelayan. ”Ini seperti yang sudah diterapkan di kasirkasir supermarke­t,” tambahnya.

Hal tersebut diharapkan bisa menjadi solusi agar pesta tetap aman. Tidak hanya itu, dalam pengambila­n makanan juga akan diterapkan batasan antrean seperti yang sudah diberlakuk­an di beberapa outlet makanan dan minuman. Hal itu bertujuan untuk menerapkan physical distancing bagi setiap tamu yang datang.

Namun, Sumitro menambahka­n bahwa ide itu belum bisa direalisas­ikan karena belum dibahas dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. ”GP31 Jatim memang sudah berkumpul beberapa kali untuk menyesuaik­an protokolny­a dengan wilayah Jatim. Tapi, memang kendala saat ini belum bisa ketemu Bu Khofifah,” ungkapnya.

Sumitro berharap usulan itu bisa segera disetujui. Sebab, beberapa wilayah di luar Jatim mulai melakukan simulasi untuk menerapkan protokol tersebut.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia