Dewan Tengahi Problem Pembangunan Kampus UINSA
SURABAYA, Jawa Pos − Persoalan pipa PDAM yang jebol di Gunung Anyar kembali dibahas di DPRD Surabaya. Setelah komisi C, kini giliran komisi A yang memanggil PT Adhi Karya, kontraktor proyek pembangunan kampus UINSA itu.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni menerangkan bahwa persoalan tersebut juga menyangkut warga sekitar. Selain persoalan aliran air PDAM, di lokasi proyek itu juga terdapat drainase lingkungan. ”Kami berharap UINSA sebagai pemilik persil duduk bareng lagi dengan warga,” jelasnya seusai rapat kemarin.
Thoni mengatakan, hubungan UINSA dengan warga sekitar akan berjalan dalam kurun waktu yang sangat lama. Bakal ada kehidupan kampus di tenggara Surabaya itu. Warga harus tahu apa saja rencana yang akan dilakukan kampus tersebut.
Dalam telekonferensi, warga sudah lama mengingatkan agar proyek dilakukan dengan kehatihatian. Sebab, ada pipa induk
PDAM di area tersebut. Namun, proyek tetap dilanjutkan dan hal yang tidak diinginkan itu terjadi pada 17 Mei lalu. Pipa yang jebol mengganggu distribusi air ke Surabaya Timur. Ratusan ribu pelanggan kesulitan air di tengah pandemi Covid-19.
Thoni yang berasal dari Surabaya Timur juga terkena imbas. Dia meyakini pertemuan dengan warga segera terwujud. Rapat dengan UINSA akan dilakukan secara terpisah bersama komisi A.
Ada juga persoalan biaya perbaikan pipa yang belum terselesaikan. Selama ini seluruh biaya proyek ditanggung PDAM. Namun, Thoni menilai hal tersebut tidak adil. ”Kami berharap pihak kontraktor ikut tanggung jawab karena mereka memulai aktivitas pembangunan sebelum IMB didapat,” ujarnya.
Thoni mengatakan, proses perbaikan sedang dilakukan kontraktor dan PDAM. DPRKP CKTR juga hadir untuk memfasilitasi pertemuan tersebut.