Pemuda Dianiaya hingga Tewas
Diduga Bermotif Asmara
GRESIK, Jawa Pos – Seorang perempuan yang mengendarai motor Honda Vario putih tiba-tiba mendatangi warung kopi Pak Sur di Desa Prambangan, Kebomas, Minggu malam (7/6). Perempuan misterius itu menyampaikan, sesosok lelaki tergeletak bersimbah darah di jembatan Prambangan.
Saat didatangi warga, korban yang masih muda itu memakai celana kolor yang berwarna cokelat. Tidak ada kartu identitas. Dalam sekejap, jembatan Prambangan yang semula sepi mendadak riuh. Puluhan warga mendatangi lokasi kejadian. Tetapi, tidak ada yang berani menolong korban. ”Kepalanya berdarah. Kami menunggu polisi dan ambulans,” ujar warga di lokasi kejadian.
Pemuda yang belakangan diketahui bernama Hadi Kirana Saputra, 28, warga Greges Barat, Asemrowo, Surabaya, itu diduga sebagai korban pembegalan. Namun, sejumlah warga menyebut bukan korban begal. ”Sepeda motor korban ada dan tidak diambil pelaku,” tambah warga lain.
Sejumlah warga menduga Hadi korban penganiayaan. Sebelumnya, ada yang sempat melihat dua orang, laki-laki dan perempuan, mengeroyok korban. ”Saya menduga ini masalah wedokan (perempuan, Red),” ujar saksi yang tidak mau disebutkan identitasnya. Korban terluka di bagian kepala. Diduga kuat, korban dipukul dengan paving.
Untuk diketahui, jembatan Prambangan selama ini dikenal cukup rawan saat malam. Kondisinya gelap karena tidak ada lampu penerangan jalan. Biasanya, jembatan itu kerap dijadikan lokasi pacaran para remaja. Selain gelap, lokasi tersebut jauh dari permukiman warga. ”Seharusnya diberi lampu penerangan jalan,” kata Saiful, pengguna jalan, kemarin.
Pada pukul 21.50, korban Hadi dibawa ke IGD RSUD Ibnu Sina, Gresik. Luka yang parah di bagian kepala membuat usaha petugas rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa Hadi akhirnya tidak membuahkan hasil. Humas RSUD Ibnu Sina Hariyanto ketika dimintai konfirmasi menyatakan, korban telah meninggal dunia. ”Korban sudah diambil pihak keluarga,” ujar Hariyanto kemarin.
Kabar yang berkembang, polisi sebetulnya telah behasil menangkap penganiaya Hadi. Sayang, polisi belum mau berkomentar. Kasatreskrim Polres Gresik AKP Panji Prihasta Wijaya ketika dimintai konfirmsi mengatakan, perkara tersebut ditangani Polsek Kebomas. ”Saya belum dapat informasi perkembangannya,” ujar Panji.
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Kebomas Kompol Yulianto juga belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut. ”Kalau sudah selesai semua, pasti dilakukan rilis,” elaknya.