Jawa Pos

Hoax Organ Jenazah Korban Covid-19 Dijual

-

ISU penjualan organ jenazah korban Covid-19 marak menyebar di grup-grup WhatsApp kemarin. Kabar tersebut dilengkapi video yang memperliha­tkan perut sesosok jenazah di rumah sakit (RS) dengan jahitan panjang. Informasi itu tentu bisa memicu keresahan keluarga korban Covid-19. Sebab, jenazah korban tak boleh dilihat dan langsung dimakamkan bersama peti tertutup.

Narasi yang menyertai video tersebut mengklaim bahwa virus korona telah menjadi lahan bisnis gelap penjualan organ tubuh manusia antarnegar­a yang melibatkan petinggi-petinggi negara.

”Pantaslah tiap rumkit dpt dana 321juta utk satu mayat, kelg tak bisa melihat ato mengantark­an jenazah utk terakhir x sbg penghormat­an! Coba bongkar tuhh smua mayat covid, mgkn sdh hilang smua organ tubuhnya,” tukas penggalan informasi yang disebar.

Namun, ada kejanggala­n jika video jenazah itu dikaitkan dengan Covid-19. Sebab, orang-orang yang ada di sekitar jenazah tidak mengenakan pelindung diri. Jenazah juga bisa dipegang dan dibuka bajunya. Padahal, protokol penanganan korban Covid-19 mewajibkan jenazah dibungkus plastik dan hanya boleh didekati petugas medis berpengama­n lengkap.

Saat ditelusuri menggunaka­n YouTube DataViewer, video yang sama sudah ada pada April 2018, jauh sebelum pandemi Covid-19. Kanal milik Tribunnews yang mengunggah video itu menuliskan keterangan tentang keributan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr R.D. Kandou Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu, 23 April 2018.

Disebutkan, jenazah atas nama Geraldy Jecky Payow merupakan korban penikaman di daerah Malalayang, Manado, pada 22 April 2018. Korban yang sudah tak bernyawa kemudian dilarikan ke RS untuk diotopsi.

Humas RSUP Kandou Manado Meike Dondokambe­y mengatakan, petugas RS telah melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Menurut dia, otopsi dilakukan atas permintaan pihak kepolisian dan persetujua­n pihak keluarga.

Atas tudingan menjual organ tubuh, dokter forensik RSUP Kandou Manado Jemmy Tomuka menegaskan tidak pernah ada. ”Tidak ada orang yang telah meninggal diambil organnya untuk dipakaikan ke orang yang masih hidup,” ucap dia. Penjelasan itu dimuat portal Inews.Id pada 23 April 2018. Anda juga bisa membacanya di bit. l y/ Otopsi Korban Peni k aman.

 ?? ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia