MENJAGA GARIS FINIS HANSI YANG LAIN
MUENCHEN, Jawa Pos – Di awal menangani Bayern Muenchen per 4 November 2019, Hans-Dieter ’’Hansi’’ Flick tak pernah membayangkan bakal mengakhiri musim ini dengan gelar. Selain performa Bayern drop sejak dia menggantikan Niko Kovac sebagai der trainer, target realistisnya saat itu hanya memenangi Der Klassiker.
’’Mengalahkan (Borussia) Dortmund adalah garis finisku,’’ ucap Hansi saat menjalani Der Klassiker di Bundesliga hanya lima hari setelah resmi menangani Manuel Neuer dkk.
Pada kenyataannya, Hansi membawa Bayern mengalahkan Dotmund dengan skor telak (4-0) di Allianz Arena saat itu dan mengulanginya di Signal Iduna Park pada 27 Mei lalu. Kemenangan di kandang Dortmund tersebut melicinkan jalan Die Roten –sebutan Bayern– untuk meraih Meisterschale (sebutan trofi juara Bundesliga) kedelapan beruntun musim ini. ’’Aku tidak menyangka garis finisku kini berubah,’’ kata Hansi setelah kemenangan di Signal Iduna Park.
Dini hari nanti (11/6) Neuer dkk berjuang untuk garis finis lainnya bagi Hansi. Yakni, menjaga peluang mengakhiri musim ini dengan double winners dengan menyandingkan Meisterschale dan gelar juara DFBPokal. Bayern sudah menapak di semifinal dengan lawan Eintracht Frankfurt. Semifinal DFB-Pokal menggunakan single match dan Bayern diuntungkan lantaran laga dihelat di Allianz Arena.
’’Hansi bisa mencapai garis finis (musim ini) dengan dua gelar di tangan,’’ tulis surat kabar lokal Muenchen, Abendzeitung Muenchen, kemarin (9/6).
Yang unik, musim pertama Hansi bermain untuk Bayern (posisinya gelandang) pada 1985–1986 juga berbuah double winners. Hansi juga bisa menorehkan sejarah sebagai asisten pelatih yang naik pangkat di tengah musim yang mampu mempersembahkan gelar juara bagi Die Roten.
’’Apakah aku bisa? Aku selalu berpedoman, laga-laga berikutnya adalah laga yang paling sulit,’’ ucap Hansi dalam prematch press conference di laman resmi klub tadi malam.
Eintracht pun seolah berjodoh dengan Hansi. Sebab, gara-gara klub berjuluk Die Adler itu, der trainer berusia 55 tahun tersebut menggantikan posisi Kovac. Atau setelah Bayern dihancurkan Eintracht 1-5 pada spieltag kesepuluh (2/11/2019).
Bukan hanya itu, Hansi mengaku bahwa dirinya dan keluarga adalah pendukungEintracht. Mereka punya kebiasaan menonton Eintracht ke stadion karena lokasinya tidak jauh dari kediaman keluarganya di Heidelberg.
Bahkan, dua tahun lalu Hansi mendukung Eintracht di tribun Olympiastadion Berlin dalam final DFB-Pokal kontra Bayern. Eintracht pun sukses mengalahkan Bayern 3-1. ’’Aku pun bersorak dengan keluarga dan teman-temanku. Tapi, itu sudah menjadi masa lalu,’’ tutur mantan asisten Joachim Loew di timnas Jerman tersebut.
Berbekal tren sempurna dalam lima laga sejak restart Bundesliga, termasuk menghancurkan Eintracht dengan skor 5-2 di Allianz Arena (24/5), tampaknya mimpi Hansi memang sulit dibendung. ’’Mereka (Bayern) sedang on fire dan ingin mewujudkan semuanyapada musim ini.Na