Jawa Pos

Targetkan Angkatan Total 325 Kg

Eko Yuli untuk Raih Emas Olimpiade

-

JAKARTA, Jawa Pos – Eko Yuli Irawan akan menemui tantangan besar dalam ambisinya meraih emas Olimpiade Tokyo 2020. Namanya Li Fabin. Saat ini, Li menempati peringkat pertama dunia, satu tingkat di atas Eko.

Lifter andalan Tiongkok itu selama ini selalu head-to-head dengan Eko di berbagai kejuaraan. Mereka bergantian meraih gelar. Ketika kelas 61 kg diadakan kali pertama pada 2018, Eko langsung merebut gelar juara dunia. Dia sekaligus memecahkan dua rekor. Yakni, di clean and jerk serta total angkatan. Nah, pada edisi kedua, yakni September 2019 di Pattaya, Thailand, giliran Li yang juara.

Saat itu Li juga berhasil memecahkan satu rekor dunia, yakni di snatch, plus menumbangk­an rekor total angkatan Eko. Rekor dunia untuk total angkatan kini 318 kg. Hanya 1 kg lebih berat dari catatan Eko sebelumnya. Namun, justru itu yang harus diwaspadai. Sebab, di Olimpiade nanti, yang dihitung medali hanyalah total angkatan.

Eko mengakui, angkatan snatch menjadi kesulitan tersendiri baginya.

Saat ini catatan terbaiknya adalah 140 kg. Sebenarnya, dalam Olimpiade London 2012 lalu, dia berhasil membukukan angkatan snatch 145 kg. Hanya, saat itu yang dipertandi­ngkan adalah kelas 62 kg. Hingga sekarang, Eko bercerita, angkatan snatch tersebut belum pernah bisa dicapai. Baik dalam kejuaraan maupun latihan. ’’Dengan ada waktu ini, ada kesempatan untuk pembenahan. Karena angkatan snatch itu 90 persen teknik. Jadi, harus diperbaiki banget,’’ ungkap peraih perak Olimpiade Rio 2016 tersebut.

Pada Kejuaraan Dunia 2019, total angkatanny­a sangat jauh dari catatan Li. Menurut Eko, saat itu kondisinya memang tidak maksimal. Dia masih mengalami cedera engkel. Akibatnya, angkatanny­a anjlok. Dia meraih total angkatan 306 kg. Perinciann­ya, snatch 140 kg dan clean and jerk 166 kg. Bandingkan dengan Li yang melejit dengan 318 kg.

’’Kalau di-review lagi dari 2018 dan 2019 itu, bedanya jauh dari pergerakan­nya. Angkatan anjlok pada 2019. Baru bisa lumayan lagi saat SEA Games 2019,’’ ulas Eko. ’’Dengan adanya waktu ini, bisa buat pembenahan gerakan dan pemulihan teknik yang masih kurang,’’ lanjut lifter kelahiran 24 Juli 1989 tersebut.

Pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti, Eko sudah memiliki target angkatan sendiri. Dia menargetka­n bisa mencapai total angkatan 325 kg atau 330 kg. Jika berhasil, dia bisa menjadi rekor dunia lagi.

Tetapi, peraih emas Asian Games 2018 itu mengatakan bahwa memecahkan rekor dunia bukan fokus utamanya saat di Tokyo nanti. Dia tetap fokus bagaimana caranya bisa meraih emas.

’’Rekor dunia bisa direbut setiap tahun. Sedangkan Olimpiade hanya empat tahun sekali. Mending fokus medali emasnya dulu dibanding rekor,’’ tutur Eko. ’’Kalau angkatan yang saya targetkan itu bisa tercapai, otomatis rekor dunia juga terpecahka­n,’’ imbuhnya.

 ?? IWF.NET DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? SANG PENANTANG: Li Fabin, lifter Tiongkok, tampil dalam Kejuaraan Dunia 2019 di Pattaya, Thailand (19/9/2019).
IWF.NET DIPTA WAHYU/JAWA POS SANG PENANTANG: Li Fabin, lifter Tiongkok, tampil dalam Kejuaraan Dunia 2019 di Pattaya, Thailand (19/9/2019).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia