Jawa Pos

Layanan RSUA Kembali Dibuka

-

SURABAYA, Jawa Pos − Sudah dua pekan pelayanan pasien baru Covid-19 di Rumah Sakit Universita­s Airlangga (RSUA) dihentikan sementara. Kini rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut sudah beroperasi lagi dengan standar normal baru.

Rektor Universita­s Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih mengatakan, RSUA telah melakukan penataan internal selama dua pekan. Hal itu bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien Covid-19. ”Sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah menyambut era new normal. Unair bersiap mengarah ke sana,” katanya. Nasih menuturkan, penerapan normal baru dilakukan lebih dahulu di RSUA

Sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah menyambut era new normal.

Unair bersiap mengarah ke sana.”

PROF DR MOHAMMAD NASIH

Rektor Universita­s Airlangga

Sebab, yang paling mendesak untuk penerapan normal baru adalah lingkungan RSUA .” Penerapan normal baru di lingkungan RSUA akan menjadi pijakan untuk diterapkan di lingkungan Unair secara menyeluruh,” ujarnya.

Menurut dia, penerapan normal baru di RSUA dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum non-Covid19 dan pasien Covid-19. Sementara itu, pelayanan pasien baru Covid19 sudah kembali dibuka pada Senin (8/6). ”Semua pelayanan Covid-19 dilakukan di gedung Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang terletak di sebelah timur RSUA,” kata dia.

N asih menambahka­n, RSUA juga sudah menyiapkan akses dan parkir pasien Covid-19 secara terpisah dengan pasien umum di RSUA. Selain itu, untuk optimal isa si layanan pasien Covid-19 di RSKI, juga telah disiapkan sejumlah fasilitas. Diantarany­a ,145 tempat tidur. ”Terdiri dari 38 bed di ICU( intensive care unit) dan 107 be d di HCU (high care unit),” ujar dia.

Saat ini RSKI memiliki 117 tempat tidur yang dilengkapi tekanan negatif. Bahkan, instalasi gawat darurat (IGD) yang menangani Covid-19 telah dipisah di sisi timur gedung RSKI. ”Jadi, pasien bisa diterima di IGD dan langsung ditangani untuk tahapan pelayanan selanjutny­a,” jelasnya.

Selain sarana dan prasarana, RSUA juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup untuk penanganan Covid-19. Di antaranya, 45 dokter spesialis dan 250 perawat. ”Termasuk di dalamnya ada relawan,” ujarnya.

Dalam penanganan Covid-19, para tenaga kesehatan (nakes) juga dibantu oleh robot Raisa. Jadi, nakes tidak terlalu sering bertemu dengan pasien. Tujuannya, menekan potensi penularan Covid19 dari pasien ke nakes. Selain itu, menyiapkan kamar jenazah pasien Covid-19 yang terpisah dengan kamar jenazah umum di RSUA. Kamar jenazah tersebut merupakan yang paling modern dan dilengkapi alat canggih sehingga aman bagi petugas.

”Hal itu merupakan upaya kami melakukan normal baru dengan memisahkan pelayanan pasien umum di RSUA dengan pelayanan Covid-19 di RSKI,” kata dia.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia