Pendaftaran untuk Luar Kota Ditutup Hari Ini
MOJOKERTO, Jawa Pos – Peluang warga luar Kota Mojokerto untuk mendaftar ke SMP negeri hanya tersisa hari ini. Sebab, Dinas Pendidikan (Dinspendik) Kota Mojokerto bakal menutup pengambilan token untuk pendaftaran peserta didik baru (PPDB) dini hari nanti.
Hingga kemarin (9/6), jumlah calon pendaftar yang telah mengunggah dokumen untuk pengambilan token PPDB SMP negeri tercatat 216 siswa. Mereka berasal dari warga luar daerah dan lulusan SD luar kota.
Ketua Panitia PPDB Dispendik Kota Mojokerto Putra W. Perkasa mengatakan, pengambilan token bagi calon pendaftar luar kota dan lulusan SD/MI luar kota dibuka sejak Senin (8/6). Proses tersebut dilakukan sepenuhnya secara dalam jaringan (daring) atau online. ”Jadi, calon pendaftar meng-upload (unggah) dokumen yang dipersyaratkan dari rumah masing-masing,” ungkapnya.
Tercatat, pada hari pertama, Senin (8/6), panitia telah menerima 121 dokumen calon pendaftar. Pada kemarin sore, terdapat tambahan 94 anak. ”Jumlah data masih terus bergerak karena kami buka 24 jam secara online,” ujarnya. Kelengkapan berkas berupa kartu keluarga (KK), surat keterangan lulus (SKL), serta titik koordinat tersebut akan langsung diverifikasi tim operator.
Hasilnya, 153 dokumen telah dinyatakan valid, 63 tidak lolos verifikasi, serta 1 dokumen masih dalam proses verifikasi. Yang dinyatakan memiliki data lengkap dan sesuai akan langsung mendapatkan token sebagai tiket pendaftaran PPDB jalur zonasi yang dibuka pada 29 Juni–2 Juli. ”Yang tidak lolos verifikasi harus upload ulang. Bisa jadi karena KK-nya tidak asli atau koordinatnya tidak sesuai,” jelasnya.
Kasi Kesiswaan Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Kota Mojokerto tersebut menuturkan, total kuota yang dibuka pada PPDB tahun ajaran 2020–2021 adalah 2.144 kursi. Seluruhnya tersebar di sembilan SMP negeri. Untuk jalur zonasi, setiap lembaga membuka 65 persen dari total pagu sekolah. Kuota tersebut mencakup warga Kota Mojokerto minimal 50 persen. Warga luar kota dan perbatasan hanya dijatah 15 persen. ”Tapi, dengan prioritas tetap warga Kota Mojokerto dulu,” ucapnya.