Sopir Tak Bawa Surat Sehat, Bus Tak Bisa Masuk Terminal
SURABAYA, Jawa Pos ‒ Pada hari pertama setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir, kondisi Terminal Tambak Osowilangun (TOW) masih tampak sepi kemarin (9/6). Hanya beberapa petugas terminal yang terlihat berjaga. Tidak ada bus atau angkot (lin) yang masuk ke terminal.
Transportasi publik seperti bus dari luar kota sebetulnya sudah boleh masuk. Namun, mereka tetap diminta menaati protokol kesehatan Covid-19. Ada satu bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dari Malang ke Surabaya, tetapi tidak membawa penumpang. ’’Sopir tidak bawa surat keterangan sehat, ya kami minta bus balik,’’ tutur Kepala TOW Joko Budi Legowo kepada Jawa Pos.
Joko mendapat kabar dari salah satu pengurus grup bus yang melintasi TOW bahwa saat ini para sopir dan kondektur atau kenek mengurus surat keterangan sehat. Surat tersebut memang menjadi syarat utama bagi pengendara bus agar bisa masuk ke terminal.
Skemanya, lanjut Joko, pengendara bus berhenti di pintu masuk terminal untuk menurunkan para penumpang. Kemudian, petugas terminal menyemprotkan disinfektan ke badan bus dan para penumpang. Selanjutnya, para penumpang harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh. ’’Pengendara bus, sopir, dan kondektur wajib menunjukkan surat keterangan sehat kepada petugas. Kalau tidak bisa, konsekuensinya ya bus wajib dilarang masuk ke terminal,’’ jelas Joko.
Dalam kondisi normal, Joko menyebut ada sekitar 160–170 bus yang melintasi TOW. Rute bus beragam. Dari Tuban, Lamongan, hingga Malang. Sementara itu, kondisi lapak-lapak di terminal juga masih sepi. Menurut Koordinator Bidang Tata Terminal Osowilangun Hery Isbiyanto, total kios yang ada di terminal sekitar 34 kios. Namun, pedagang yang membuka kios hanya lima.
Wajib mematuhi protokol kesehatan tidak hanya berlaku bagi pengendara transportasi publik yang melintas di terminal. Hery menyatakan, para pedagang pun harus patuh. ’’Pakai masker dan jaga jarak. Wajib itu,’’ jelasnya.