Purabaya Beroperasi, Penumpang Masih Sepi
Jumlah Armada Bus Juga Belum Banyak
SURABAYA, Jawa Pos - Terminal Purabaya mulai beroperasi kembali kemarin (9/6). Beberapa bus tampak terparkir di terminal pemberangkatan. Penumpang masih sepi. Belum banyak perusahaan otobus (PO) yang mengoperasikan armadanya kemarin.
Pantauan di lapangan menunjukkan itu. Belum ada keramaian penumpang di terminal terbesar di wilayah Indonesia Timur tersebut. Terlihat hanya ada enam bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang terparkir untuk menunggu penumpang. Sementara itu, puluhan jalur lain di pemberangkatan masih kosong.
Abdul Rokhim, sopir bus patas jurusan Surabaya–Magelang, tampak menunggu penumpang di belakang kemudinya. Sudah setengah jam dia ngetem di jalur pemberangkatan. Namun, baru ada dua penumpang yang duduk di bus. ”Masih sepi,” ucapnya.
Warga asal Benowo itu mengungkapkan, sebenarnya ada lima penumpang. ”Tiga penumpang lain diminta turun oleh petugas. Karena mereka tidak bisa menunjukkan surat tugas dan bebas Covid-19,” lanjutnya.
Meski sepi, Rokhim tetap optimistis. Dia yakin soal ramainya penumpang hanya masalah waktu. Kemarin belum banyak penumpang yang tahu bahwa terminal kembali beroperasi setelah ditutup sejak 28 April. ”Yang penting, sudah narik saja syukur, Mas,” tuturnya.
Beberapa protokol kesehatan terkait dengan pengangkutan penumpang dan armada mulai diberlakukan di terminal. Misalnya, setiap bus harus disemprot disinfektan sebelum ngaspal untuk mengangkut penumpang. Kapasitas penumpang yang diangkut maksimal 50 persen dari kapasitas. Setiap sopir dan kondektur wajib memakai masker, sarung tangan, dan pelindung diri.
Penumpang yang naik harus mempunyai beberapa dokumen pendukung. Mulai surat keterangan tugas atau bekerja hingga surat bebas Covid-19. Yang tidak mempunyai dokumen tersebut, diminta untuk tidak naik.
Kasubnit Terminal Purabaya Imam Hidayat menyatakan, hingga kemarin seluruh layanan terminal sudah terbuka. Bukan terbatas AKAP saja, melainkan juga bus antarkota dalam provinsi (AKDP). ”Tidak ada batasan armada tertentu,” jelasnya.
Terkait dengan sepinya penumpang, Imam menyatakan, itu terjadi karena banyak penumpang yang belum tahu. Sementara itu, bisa jadi beberapa PO perlu mempersiapkan diri sebelum beroperasi. Seluruh armada yang jalan harus memenuhi protokol kesehatan. Hingga kemarin siang, setidaknya ada tiga penumpang yang diminta untuk turun. Sebab, persyaratan surat keterangan tersebut wajib. Sesuai dengan aturan pemerintah pusat di layanan transportasi.