Butuh Bed dan Tenaga Kesehatan
RSHU Tambah Ruang Isolasi Bertekanan Negatif
SURABAYA, Jawa Pos – Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) telah memulangkan cukup banyak pasien. Meskipun demikian, ruang isolasi bertekanan negatif masih penuh. Rumah sakit rujukan Covid-19 itu terpaksa menolak pasien dengan kondisi sedang dan berat.
Direktur RSHU dr Didi Dewanto SpOG mengatakan, total lebih dari 100 orang sudah dipulangkan. Seminggu terakhir, RSHU memulangkan 68 pasien. Namun, pasien terus berdatangan. ’’Ruang isolasi bertekanan negatif sudah penuh. Kalau ruang isolasi biasa, masih ada bed kosong,’’ ujarnya.
Didi menjelaskan bahwa ruang isolasi bertekanan negatif digunakan untuk merawat pasien dengan kondisi sedang dan berat. Sementara itu, mereka yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan berada di ruang isolasi biasa. ’’Di ruang isolasi biasa, kami masih bisa menampung 50 orang lagi untuk saat ini,’’ ucapnya.
Hingga kemarin (9/6), total ada 44 orang yang mendapatkan perawatan di ruang isolasi bertekanan negatif. Di ruang isolasi biasa ada 84 pasien.
’’Total, ada 128 orang yang saat ini dirawat di RSHU,’’ katanya.
Menurut Didi, jumlah pasien Covid19 dengan kondisi ringan yang dirawat di RSHU menurun. Itu berbeda dengan jumlah pasien berstatus sedang dan berat yang terus meningkat. ’’Banyak rujukan pasien dari rumah sakit yang datang, tetapi kami tidak mampu. Sedang penuh,’’ ucapnya.
Didi mengungkapkan, saat ini RSHU menyiapkan lantai 14 untuk perawatan pasien Covid-19. Total, ada 20 kamar. Namun, hanya 17 kamar yang bisa digunakan. Itu adalah ruang isolasi bertekanan negatif. ’’Semua kamarnya sudah siap. Namun, kendalanya, kami kekurangan nakes (tenaga kesehatan) dan fasilitas bed,’’ tuturnya.
Didi mengatakan, saat ini ada sekitar 150 nakes yang dikerahkan untuk penanganan Covid-19. Ada beberapa yang terpapar Covid-19 dari pasien. Mereka yang terpapar harus istirahat dan diberi penanganan hingga dinyatakan negatif. ’’Jadi, kalau ada yang mengalami tanda-tanda awal, langsung dites swab dan diistirahatkan hingga sembuh,’’ ungkapnya.
Bed yang dibutuhkan untuk lantai 14 sekitar 20 unit. ’’Kami sudah menyampaikan ke dinas kesehatan. Kebutuhan bed ini sangat diperlukan karena banyak pasien PDP (pasien dalam pengawasan) yang minta dirujuk di RSHU,’’ jelasnya.
Didi menuturkan, saat ini pasien dengan kondisi sedang dan berat rata-rata mengalami sesak napas sehingga membutuhkan alat ventilator. Saat ini RSHU memiliki 3 unit infasif ventilator dan 8 noninfasif ventilator. ’’Selalu penuh dipakai,’’ ujarnya.