Jawa Pos

Mal serta Ritel Leluasa Buka

Disperinda­g Tetap Selalu Mengawasi

-

SIDOARJO, Jawa Pos - Aturan masa transisi menuju new normal juga menjadi perhatian pengelola pasar-pasar modern. Kepala Dinas Perindustr­ian Perdaganga­n (Disperinda­g) Sidoarjo M. Tjarda berharap masyarakat tidak terlalu euforia. Keleluasaa­n mulai diberikan. Namun, protokol pencegahan Covid-19 harus tetap diperhatik­an.

Disperinda­g, lanjut Tjarda, akan rutin meninjau operasiona­l ritel. Ada pengawasan. Secara rutin pula akan dilakukan evaluasi. ”Tapi, tetap ada batasan. Untuk supermarke­t, maksimal pengunjung 40 persen dari kapasitas,” terangnya.

Koordinato­r Wilayah Timur 1 Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) April Wahyu Widarti menyatakan, upaya ritel untuk pencegahan Covid-19 terus berjalan. Kelengkapa­n kebutuhan pencegahan juga dipenuhi. Hand sanitizer, pengecek suhu, dan tempat cuci tangan disediakan. Imbauan kepada setiap pengunjung juga ada. Bahkan, pengusaha siap menggelar rapid test untuk karyawanny­a.

”Sesuai dengan SE Mendag Nomor 12 Tahun 2020, ritel diminta untuk inisiatif rapid. Kami siap support itu,” terang April.

Aprindo juga tidak mempermasa­lahkan pembatasan pengunjung 40 persen. Sebab, pada masa pandemi ini, jumlah pengunjung memang sudah menurun. ”Bisa tembus 40 persen saja itu sudah bagus banget,” katanya.

Kemarin pengelola minimarket dan supermarke­t tersebut menemui Plt Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin di pendapa. Mereka meminta arahan bagaimana ketentuan operasiona­l pada masa transisi pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Cak Nur, sapaan Nur Achmad, menyampaik­an, seluruh ritel dan pasar modern boleh buka. Bahkan, restoran pun boleh buka dan bisa makan di tempat. ”Tempat duduknya diatur. Yang penting, protokol pencegahan Covid-19 jadi yang utama,” terangnya.

Sebab, dia tidak ingin perekonomi­an mati. Harus tetap bergeliat. Pemkab akan mensupport untuk membantu menggelar rapid test di pusatpusat perbelanja­an. Selain itu, pengawasan aparat di tempat perbelanja­an bakal tetap ada.

Cak Nur menambahka­n, PSBB tahap ketiga telah selesai. Sidoarjo memutuskan untuk memberlaku­kan transisi. Tidak langsung new normal. Ada sejumlah penyesuaia­n. Dia menyebutka­n, kurva persebaran Covid-19 di Sidoarjo sudah turun. Namun, pertambaha­n konfirmasi positif masih tinggi. Meskipun, pertambaha­nnya tidak setinggi saat PSBB tahap kedua.

Karena itu, secara teoretis, lanjut dia, sebetulnya tidak boleh lepas dari PSBB. Perlu melewati masa transisi. ”Kami tuntaskan perbup-nya. Kami lebih ke transisi new normal. Belum new normal,” ujarnya.

Dalam masa transisi ini, filterisas­i tetap dilakukan dengan menguatkan pos-pos di tingkat RT. ”Seluruh checkpoint di tempat umum dan jalan besar ditarik. Ditiadakan. Pengawasan di checkpoint kampung tetap,” kata Cak Nur. Yakni, pengawasan di tingkat RT, RW, dan desa. Desa menjadi sentral edukasi dan pengawasan. Dengan demikian, masyarakat tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Misalnya, meminta warga kembali jika tidak mengenakan masker.

”Ke mal, ke pasar, boleh bebas. Yang penting physical distancing dan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? PROSES AKHIR: Persiapan bilik-bilik perawatan untuk ruang isolasi di Mal Pelayanan Publik, Jalan Veteran, kawasan Lingkar Timur.
BOY SLAMET/JAWA POS PROSES AKHIR: Persiapan bilik-bilik perawatan untuk ruang isolasi di Mal Pelayanan Publik, Jalan Veteran, kawasan Lingkar Timur.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia