Komunikator Antara PKB-NU Itu ”Pergi”
SIDOARJO, Jawa Pos – Inna lillaahi wa inna ilaihi raajiuun. Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo Saiful Ma’ali tutup usia Senin malam (8/6). Legislator yang dikenal sebagai penghubung atau komunikator antara NU dan PKB Sidoarjo itu wafat pada usia 56 tahun.
Kabar meninggalnya anggota Fraksi PKB dari Dapil IV Krian, Balongbendo, dan Tarik tersebut mengejutkan banyak pihak. Pergi mendadak. ”Rekan-rekan di Krian bilang, Jumat (5/6) Abah (Ma’ali) terlihat kurang sehat,” ujar Sekretaris Fraksi PKB Rizza Ali Faizin setelah menghadiri pemakaman almarhum kemarin (9/6).
Ternyata, Sabtu (6/6), Abah Ma’ali harus dilarikan ke RS Siti Hajar. Lelaki kelahiran Krian, 12 Januari 1964, itu ternyata berpulang dua hari setelah dirawat. Jenazah langsung dimakamkan dini hari kemarin di makam keluarga, kawasan Masjid Kauman, Krian.
Rizza mengaku kaget. Sebab, selama ini pria yang juga wakil bendahara PC NU Sidoarjo itu tidak terlihat sakit. Tidak pernah terlihat ke rumah sakit. ”Karena sakit lambung. Seperti tidak dirasa, dibetah-betahno,” katanya.
Dia berharap Abah Ma’ali mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. ”Beliau baik, santun.
Kuat komitmennya,” ujarnya.
Ketua DPRD Sidoarjo Usman mengatakan, di antara 16 anggota FKB, Abah Ma’ali adalah sosok orang tua yang bisa jadi panutan. Patut diteladani. Tidak banyak bicara, tapi bekerja.
Anggota DPRD dua periode tersebut juga terkenal baik kepada teman. ”Beliau itu satu di antara kader yang direkomendasi Nahdlatul Ulama sebagai komunikator antara fraksi dan NU,” terang Usman. Hal-hal yang terkait NU dan FKB, Abah Ma’alilah penghubungnya. ”Kami sangat kehilangan dengan kepergian beliau yang tiba-tiba,” ucapnya.