Teruskan Usaha Ibu dengan Cita Rasa Indonesia
SURABAYA, Jawa Pos – ’’Ini sebagian produk katering saya,’’ tutur Luluk Ariestya Irawati saat ditemui. Dia adalah pengusaha di bidang kuliner. Hobi memasak sejak kecil membawanya menekuni dunia usaha tersebut.
Selain itu, perempuan yang akrab disapa Dede tersebut mencintai kuliner tradisional Indonesia. Bersama keluarga dan temannya, dia kerap berwisata kuliner untuk melepas penat.
Awalnya, Dede sempat malang melintang menjadi karyawan di berbagai perusahaan. Lalu, dia mulai tidak betah karena sistem kerja dan lain-lain. Dia pun memutuskan untuk memulai bisnis pada 2009. Yakni, meneruskan usaha kuliner milik almarhumah ibunya. Usaha tersebut berupa katering masakan tradisional. ’’Saat itu memang usaha almarhumah ibu mulai berkembang. Jadi, saya memutuskan untuk membantu,’’ kata pemilik usaha Daoen Djati Culinary tersebut.
Selain itu, Dede ingin mengembangkan hobi memasaknya. Dia kerap memasak sendiri sebelum terjun ke usaha kuliner. Terutama masakan tradisional Indonesia. Sebab, dia lebih menyukai cita rasa yang dihasilkan tangannya. Terlebih lebih higenis dan bergizi lantaran diolah sendiri. Kebiasaan memasak sendiri dimilikinya sejak kecil. ’’Dulu sering bantu ibu mengerjakan pesanan masakan dan kue sebelum berangkat sekolah,’’ kenang ibu satu anak tersebut.
Lantas, Dede memberanikan diri mengelola sepenuhnya usaha milik ibunya sejak 2013. Tepatnya setahun setelah sang ibu meninggal. Sejak itu, dia mengembangkan usahanya. Mulai dari segi merek, pengemasan, hingga pemasaran.
Perubahan tersebut malah makin membuat namanya dikenal banyak kalangan.
Kini ada empat menu paket dengan enam macam pengemasan dalam usahanya. Menu andalan adalah paket nasi kuning. Selain itu, dia berkontribusi pada usaha oleh-oleh yang dikelola bersama rekan-rekannya. Keberhasilan tersebut membuatnya Dede memiliki mobilitas tinggi. Baik mengelola usaha sendiri maupun bersama komunitasnya. Dia tidak lupa menjaga kebugaran.
’’Yang penting, istirahat yang cukup dan berpikir positif,’’ tutur alumnus Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut. Untuk melepas penat, sesekali dia berwisata kuliner bersama keluarga atau teman-temannya. Baik di sekitar Surabaya maupun di luar kota.