MPR Sentil Gap Kepuasan Kinerja Presiden-Menteri
JAKARTA, Jawa Pos – Para menteri Kabinet Indonesia Maju diminta meningkatkan kinerja dalam membantu Presiden Joko Widodo. Mereka harus bekerja keras untuk mewujudkan visi-misi presiden. Sebab, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah cukup rendah.
Berdasar hasil survei nasional Indikator Politik pada 16–18 Mei lalu, ada perbedaan tajam antara kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dan kinerja pemerintah secara umum. Kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi berada di angka 66,6 persen. Sementara itu, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah hanya 56,4 persen.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, ada gap kepuasan publik terhadap presiden dengan para pembantunya. Penyebab gap tersebut, kata dia, bisa jadi karena rakyat menilai para pembantu presiden kalah cepat dalam bertindak. ’’Dibanding presiden yang kerap kali turun ke bawah blusukan langsung ke rakyat,’’ terangnya.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya berharap seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju meningkatkan kinerja dan menyamakan langkah. Masih banyak tantangan dan pekerjaan rumah dalam mewujudkan visi-misi presiden untuk menyejahterakan rakyat.
Bukan hanya pemerintah, ujar
Bamsoet, kinerja MPR juga perlu ditingkatkan. Salah satunya memasifkan sosialisasi empat pilar MPR secara virtual. ’’Ini sekaligus sebagai jalan keluar atas pandemi Covid-19 yang masih menyelimuti bangsa kita,’’ terang mantan ketua DPR itu saat mengisi sosialisasi empat pilar MPR secara virtual kepada kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di ruang kerjanya kemarin (11/6).
Menurut Bamsoet, pandemi Covid-19 telah menjadi momen penting bagi setiap negara untuk mencari solusi efektif meningkatkan demokrasi saat situasi sosial tidak berlangsung normal. Karena itu, kata dia, kaum muda tak boleh antipati terhadap politik. Kehidupan politiklah yang akhirnya paling menentukan mau dibawa ke mana arah bangsa dan negara. ’’Semakin kuat atau justru semakin hancur berantakan kondisi bangsa ditentukan kualitas kaum mudanya,’’ ungkapnya.