Angkat Besi Terancam Dicoret dari Olimpiade
Imbas Isu Korupsi di Tubuh IWF
JAKARTA, Jawa Pos – Cabang olahraga angkat besi terancam tidak dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020. Isu korupsi yang mencuat di International Weightlifting Federation (IWF) menjadi penyebabnya.
Hasil laporan independen pekan lalu menyatakan bahwa terjadi praktik korupsi selama puluhan tahun di IWF. Mantan presiden IWF Tamas Ajan disebut-sebut sebagai aktor dari skandal korupsi yang terkait dengan kasus doping dan tata kelola organisasi.
Praktik yang diduga bermasalah adalah terkait pembelian suara, menutupi kasus doping, dan temuan dana USD 10,4 juta (sekitar Rp 143,7 miliar) yang tak bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Adanya kans tidak dipertandingkannya cabor angkat besi menjadi kabar buruk bagi kontingen Indonesia. Sebab, cabor tersebut merupakan andalan untuk meraih medali pada ajang multievent terbesar di dunia itu.
Sejauh ini, Indonesia sudah meloloskan dua atlet. Yaitu, Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Windy Cantika Aisah (49 kg). Selain keduanya, terdapat tiga atlet lain yang diharapkan mampu merebut tiket. Mereka adalah Triyatno dan Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg, dan Nurul Akmal di kelas +87 putri.
Saat ini, Rahmat menempati posisi 22 dan Triyanto di 24 pada Road to Olympic. Agar bisa melaju, poin keduanya harus terus terdongkrak. Kejuaraan Asia di Uzbekistan hingga turnamen-turnamen Asia dan Kejuaraan Dunia Senior menjadi ajang yang kemungkinan bakal diikuti keduanya.
Pelatih angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja menyatakan, sampai sejauh ini, pihaknya masih intens menjalani latihan di Kwini, Jakarta. ”Karena juga belum ada keputusan pasti,” katanya kepada Jawa Pos kemarin.
Rahmat menuturkan, saat ini dirinya tetap berfokus untuk mempersiapkan diri tampil di Olimpiade. Meningkatkan power dan daya tahan menjadi fokus utamanya saat ini. ”Istirahatnya juga harus lebih disiplin lagi,” ucapnya.
Dia menyadari untuk bisa merebut tiket ke Olimpiade sangat sulit. Sebab, menaikkan angkatan tidaklah mudah. ”Susahnya minta ampun. Angkat besi mah angkatannya doang dilihat,” ujarnya.
Mengenai rencana mengikuti berbagai ajang seperti Kejuaraan Dunia Senior Januari 2021, Rahmat sudah siap. ”Tahun depan hitungannya saya sudah 21 tahun. Jadi masuk kategori senior untuk perebutan poinnya. Kalau kemarin kan junior (17-20),” ucapnya.