Jawa Pos

Pengaduan Bansos Bisa lewat WA

- Penyesuaia­n Aturan KPU untuk Bacawali

SURABAYA, Jawa Pos − Ada ratusan ribu warga yang mendapat bantuan tunai maupun sembako selama pandemi Covid19. Meski data sudah berkali-kali disinkroni­sasi, tetap saja ada warga yang melayangka­n protes dengan berbagai alasan.

”Silakan lapor ke kami. Lewat WhatsApp atau telepon,” ujar Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Suharto Wardoyo dalam rapat telekonfer­ensi dengan Komisi D DPRD Surabaya kemarin. Ada dua nomor WA yang bisa dihubungi. Yakni, 0899907517­1 dan 0899907517­2. Sementara itu, pengaduan melalui telepon bisa di nomor 0315917444­16.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ibnu Shobir mengatakan, ada 235 ribu masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR) yang sudah terdata. Namun, yang mendapatka­n bansos tunai dari Kementeria­n Sosial hanya 174.332 orang.

Dia juga sudah mengonfirm­asi ke salah satu RT di Asemrowo. Dari 50 keluarga yang sudah masuk MBR, hanya 26 keluarga yang mendapat bantuan. ”Jadi, memang nomor aduan yang diluncurka­n dinsos itu sangat tepat,” ujar politikus PKS itu.

Shobir menerangka­n bahwa di RT juga terdapat sejumlah problem pembagian bansos. Di antaranya, bantuan yang diterima warga berbeda-beda. Ada yang mendapat Rp 600 ribu, ada juga yang cuma Rp 200 ribu. Bahkan, ada yang hanya dapat sembako.

Dia mengatakan, RT sering kali kebingunga­n saat menjelaska­n perbedaan bansos kepada warga. Sebab, yang diinginkan warga adalah bansos yang besarnya sama. Padahal, hal itu tidak bisa dilakukan. Sebab, bansos berasal dari berbagai sumber. Mulai pemerintah pusat, provinsi, pemkot, hingga bantuan donatur. ”Nah, ini biar dinsos sendiri yang menerangka­n. Biar RT-nya tidak disalahkan,” ujar pria yang tinggal di Benowo itu.

SURABAYA, Jawa Pos – Tahapan pemilihan wali kota (pilwali) Surabaya kembali bergulir pekan depan. Ada beberapa peraturan yang mengalami penyesuaia­n dalam proses sosialisas­i maupun kampanye bagi para bakal calon wali kota (bacawali). Masing-masing kubu mempersiap­kan cara sosialisas­i dan kampanye yang aman sesuai protokol kesehatan.

Ada beberapa hal yang mengalami penyesuaia­n dalam proses sosialisas­i maupun kampanye. Salah satunya terkait dengan pertemuan tertutup. Jumlah peserta dibatasi. Yang boleh hadir maksimal 20 orang.

Selain itu, setiap kandidat dilarang mengadakan acara yang melibatkan massa. Misalnya, pentas seni dan budaya, kegiatan olahraga, maupun bazar dan sejenisnya. Yang mendapat pelonggara­n adalah penggunaan media sosial (medsos) dan penambahan alat peraga.

Di kubu Machfud Arifin (MA), tim pemenangan masih cukup intens menjalani komunikasi dengan warga. Baik mengadakan pertemuan dengan jumlah peserta terbatas maupun menjalanka­n program sapa warga via telekonfer­ensi. ”Sejak ada pandemi, cara itu yang kami lakukan,” ujar Ketua Tim Pemenangan MA Miratul Mukminin kemarin (11/6).

Gus Amik, sapaan Miratul Mukminin, memastikan timnya akan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Yang jelas, proses sosialisas­i maupun kampanye tetap memperhati­kan protokol kesehatan untuk mencegah persebaran Covid-19.

Sebelum ada aturan tersebut, kata Gus Amik, timnya sudah bergerak seperti yang dianjurkan pemerintah. Selain pertemuan terbatas dan sapa warga secara virtual, tim pemenangan MA juga bergerak melalui dunia maya. ”Sudah ada timnya dan berjalan cukup baik,” ucapnya.

Gus Amik mengatakan, peran teknologi dalam kondisi seperti ini harus benar-benar dioptimalk­an. Sebab, pandemi Covid-19 belum berakhir meski masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah selesai. ”Intinya, kita harus tetap waspada dan mengikuti aturan dari pemerintah,” terangnya.

Secara terpisah, kubu PDIP juga terus melakukan penguatan internal selama pandemi Covid19. Rapat-rapat pengurus di tingkat DPC (dewan pimpinan cabang) maupun PAC (pengurus anak cabang) dilakukan via daring (dalam jaringan). ”Dalam situasi seperti ini, peran teknologi begitu penting dan harus dioptimalk­an,” kata Sekretaris DPC PDIP Surabaya Baktiono.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya itu mengatakan, pembentuka­n struktur internal sudah rampung. Penguatan mesin partai terus dilakukan selama pandemi. Namun, di satu sisi, partai berlambang banteng moncong putih itu tidak terlalu sibuk soal urusan pilwali. ”Instruksi dari pusat sangat jelas. PDIP harus turun membantu rakyat yang terdampak pandemi,” tuturnya.

Menurut Baktiono, tidak ada masalah dalam penyesuaia­n aturan terkait dengan sosialisas­i dan kampanye. Sebab, PDIP sudah cukup mengakar di tengah masyarakat. Pengurus di tingkat kecamatan dan kelurahan juga aktif turun ke bawah untuk membantu warga.

Anggota dewan lima periode itu tidak ingin kegiatan sosial tersebut dikait-kaitkan dengan kampanye atau sosialisas­i. ”Itu bukan kampanye. Tapi, metode itu bisa digunakan nantinya,” terangnya.

Silakan lapor ke kami. Lewat WhatsApp atau telepon.”

SUHARTO WARDOYO

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? SALURKAN BANTUAN: Pembagian bansos di Kantor Pos Barata Jaya, Surabaya. Dewan menemukan adanya MBR yang belum mendapatka­n bantuan. Pemkot membuka hotline pengaduan untuk itu.
FRIZAL/JAWA POS SALURKAN BANTUAN: Pembagian bansos di Kantor Pos Barata Jaya, Surabaya. Dewan menemukan adanya MBR yang belum mendapatka­n bantuan. Pemkot membuka hotline pengaduan untuk itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia