PDAM Tambah Pelanggan untuk Dapat Anggaran
Padahal Layanan Masih Buruk
Jawa Pos – Problem akut layanan buruk PDAM Giri Tirta akhirnya dibahas dalam rapat dengar pendapat di DPRD Gresik kemarin (11/6). Jajaran direksi salah satu BUMD pemkab itu pun seolah ”diadili” para wakil rakyat. Maklum, selama ini dewan sudah sangat kerap menerima pengaduan. Namun, saran dan imbauan mereka tidak digubris.
Ketua Komisi II DPRD Gresik Markasim Halim Radianto menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi alasan rapat dengar pendapat dilakukan. Dari sekian banyak temuan dan laporan, masalah kualitas air, sistem distribusi, dan kinerja manajemen paling banyak dikeluhkan.
Musa, anggota komisi II, juga mempertanyakan banyaknya perumahan yang belum berpenghuni tapi sudah dipasang instalasi atau jaringan. Padahal, pelanggan yang ada saat ini saja sebetulnya belum terlayani dengan baik. ”Sudah kami tegur berkali-kali. Layani dulu pelanggan yang ada. Jika sudah mampu, silakan pasang meteran baru,” imbuhnya.
Wakil Ketua Komisi II Syahrul Munir pun mempertanyakan pengawasan yang dilakukan oleh manajemen PDAM. Misalnya, kasus kerugian karena tingkat kebocoran air tidak sedikit. Yakni, 9 juta meter kubik per tahun dari total produksi 35 juta meter kubik. ”Jumlah kebocoran tersebut setidaknya bisa dinikmati 20 ribu pelanggan,” ujarnya.
Menanggapi itu, Dirut PDAM Giri Tirta Siti Aminatus Zariyah memberikan penjelasan yang terbilang mengejutkan. Soal distribusi yang sering mampet, misalnya. Ternyata, PDAM memang kekurangan air. Karena itu, pihaknya menggilir distribusi. ”Kami sekarang masih menunggu proyek