Klaster Baru Pasar Krempyeng
13 Pedagang
Jawa Pos – Setelah ada 13 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, Pasar Krempyeng di Jalan Gubernur Suryo akhirnya ditutup. Kemarin (11/6) tim gugus tugas memasang garis pengaman di lapak-lapak para pedagang. Rencananya, penutupan dilakukan hingga sepekan ke depan.
Pantauan Jawa Pos, sebanyak 150 lapak pedagang terpaksa ditutup. Saat ditutup petugas, sejumlah pedagang sempat mengeluh. Sebab, dagangan mereka belum laku. Namun, penutupan itu tetap dilakukan semata-mata demi kebaikan bersama agar persebaran virus di klaster pasar bisa dihentikan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik drg Syaifuddin Ghozali mengatakan, konfirmasi positif di pasar itu berasal dari pedagang. Setelah dilakukan tracing oleh tim medis, diketahui virus korona memang murni berasal dari tempat tersebut. ”Tidak seperti di Pasar Sidowungu, Menganti. Pedagang di sana terpapar di Surabaya. Tapi, di Pasar Krempyeng karena terpaparnya di situ,” ungkapnya.
Ghozali menambahkan, dalam beberapa hari terakhir jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 memang naik cukup signifikan. Penyebabnya, dua hingga tiga minggu sebelumnya tim gugus tugas melakukan tes masif. Akhirnya, ditemukan banyak kasus positif.
Dia memperkirakan, dalam satu atau dua minggu ke depan masih ada potensi peningkatan konfirmasi positif. Sebab, hasil tes swab akan keluar dalam beberapa waktu ke depan. ”Tapi di sisi lain, hal itu sebuah langkah untuk menyelesaikan klaster-klaster tersebut. Dari hasil itu, langsung kami tracing untuk menghentikan persebarannya,” jelasnya.
Sejauh ini, sudah ada tiga pasar di Gresik yang ditutup setelah sejumlah pedagang diketahui reaktif maupun terkonfirmasi positif. Yakni, Pasar Sidowungu, Pasar Benjeng, dan Pasar Krempyeng. Meski begitu, tim gugus tugas juga mesti meningkatkan pengawasan ke sejumlah pasar lain. Sebab, masih banyak penjual atau pengunjung yang tidak disiplin protokol kesehatan. Bahkan, di Pasar PPS, Desa Suci, Manyar, yang menjadi percontohan transisi new normal juga masih dijumpai pemandangan itu.
Kepala Satpol PP Gresik Abu Hasan mengatakan, Pasar Krempyeng ditutup selama tujuh hari ke depan. Selanjutnya, bakal dilakukan evaluasi oleh tim gugus tugas. ”Bisa jadi akan diperpanjang, bergantung nanti perkembangannya bagaimana. Yang jelas, besok akan kami semprot disinfektan pasar itu,” ujarnya.
Sementara itu, ratusan orang di lingkungan maritim, mulai staf syahbandar hingga tenaga kerja bongkar muat (TKBM), kemarin menjalani rapid test masal di Pelabuhan Gresik. Mereka berasal dari berbagai daerah. Rapid test itu dilakukan secara mendadak oleh petugas Puskesmas Alun-Alun Gresik.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik R. Totok Mukarto mengatakan, seluruh orang di pelabuhan yang menjalani rapid test itu dinyatakan nonreaktif. Dia menyebutkan, program 50 ribu rapid test tersebut dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Gresik. ”Kami bersyukur nonreaktif. Namun, kami tetap meminta patuh dan disiplin protokol kesehatan,” tegasnya.
selesai. Bulan ini, rencananya, dilakukan uji coba,” kata Risa –sapaannya.
Bagaimana penambahan jumlah pelanggan baru, padahal layanan untuk pelanggan lama masih buruk? Ternyata, kebijakan itu diambil karena merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan anggaran dari pusat. Sebab, sampai saat ini cakupan layanan PDAM Gresik disebut baru 45 persen. ”Jadi, bukan kami memaksakan,” ungkap Risa.