Irving Jadi Motor Penolakan
Ogah Lanjutkan Musim di Orlando
NEW YORK, Jawa Pos – Di tengah gempita dilanjutkannya musim NBA 2019–2020 di Orlando, Florida, bulan depan, muncul suara sumbang. Sejumlah pemain disebut ogah ikut ke
Wide World of Sports Complex, sarana olahraga raksasa milik Disney. Masalahnya bukan sekadar ketakutan akan infeksi virus korona baru. Tapi justru karena isu sosial yang tengah berkembang di AS.
Para pemain NBA dan WNBA mengadakan pertemuan virtual. ESPN melaporkan, hampir 80 orang berpartisipasi. Bintang Brooklyn Nets Kyrie Irving menjadi salah seorang yang vokal untuk memunculkan wacana penolakan lanjutan musim di Orlando. Bahkan, ada kabar bahwa dia yang mengorganisasi
meeting tersebut.
Sikap Irving mengejutkan. Sebab, seminggu lalu, saat NBA mengundang dia dalam voting keputusan kelanjutan kompetisi bersama pejabat liga maupun perwakilan manajemen tim, mantan pemain Cleveland Cavaliers itu setujusetuju saja. Dia bahkan sempat bertanya apakah tetap boleh ikut ke Orlando untuk mendukung tim. Meski dia belum bisa bemain karena cedera.
Namun, dalam pertemuan kemarin, sikap salah seorang wakil presiden asosiasi pemain NBA itu berubah drastis. Sumber ESPN menyebutkan, Irving aktif mengajak para pemain untuk tidak pergi ke Orlando.
”Aku tidak mendorong kalian pergi ke Orlando,” kata Irving seperti dikutip sumber ESPN. ”Aku tidak mendukung rasisme sistemik dan segala omong kosong ini. Ada yang tidak beres di sini. Mau diakui atau tidak, kita sebagai orang kulit hitam menjadi target tiap kita bangun pagi,” lanjut pemain 28 tahun tersebut.
Meski begitu, Irving menyerahkan keputusan kepada para pemain yang hadir. ”Jika menurut kalian manfaat pergi ke Orlando harganya sebanding dengan risiko yang akan dihadapi, aku tidak bisa memaksa. Pergilah. Kalaupun tidak, juga tidak apa-apa,” papar Irving.
Ada beberapa pemain yang sepakat tidak mau melanjutkan musim. Di antaranya, Carmelo Anthony (Portland Trail Blazers), Dwight Howard (LA Lakers), dan Donovan Mitchell (Utah Jazz). Meskipun, Mitchell menyangkal kabar itu. Di Twitter, dia mengomentari berita tentang dirinya dengan cuitan singkat, ”Stop it (hentikan, Red).”
Kabar soal meeting virtual itu mendapat tanggapan dari para pemain lain. Misalnya Danny Green, shooting guard LA Lakers. Dalam wawancara dengan USA Today, perwakilan Lakers di asosiasi pemain NBA itu mengaku tidak ikut. Dia mengira acaranya Sabtu, ternyata Jumat malam. Pada meeting Jumat, dia diundang, tapi tidak bisa hadir.
”Kupikir sebagian besar pemain ingin musim dilanjutkan. Tidak ada yang kontra dengan keputusan itu atau ingin keputusan tersebut dibatalkan. Kami semua menginginkannya,” papar Green. ”Tidak ada pemain yang mau kehilangan kesempatan menjuarai liga. Dan tidak ada yang ingin kehilangan uang. Kalau kami kalah, bayaran kami dipotong,” lanjut dia.
Green memahami kalau banyak pemain ingin menggunakan kesempatan itu sebagai bentuk dukungan kepada gerakan antirasialisme. Namun, dia mengatakan, dengan mengikuti lanjutan musim, mereka tetap bisa mendukung gerakan itu. ”Kalau kita pergi ke Orlando, banyak media yang menyorot. Kita bisa memanfaatkannya untuk menyuarakan pendapat,” kata Green bijak.
Hal serupa dipercaya bintang terbesar NBA saat ini, LeBron James. Dia juga tidak ikut dalam pertemuan via Zoom Irving. Laporan Sam Amick dari
The Athletic menyebut LeBron sangat concern terhadap gerakan antirasialisme. ”Dan bermain di Orlando tidak akan menghentikan dirinya menyuarakan pendapat,” tulis Amick.