Perhatikan Kondisi Tubuh dan Lokasi
Berolahraga dengan Memakai Masker
SURABAYA, Jawa Pos – Protokol kesehatan dalam mencegah persebaran Covid-19 mengharuskan setiap orang mengenakan masker ketika ke luar rumah. Bagaimana saat berolahraga di luar?
Penggunaan masker yang rapat dalam waktu lama dapat menimbulkan rasa pengap. Sirkulasi oksigen tidak sebebas dulu. Padahal, kebutuhan oksigen saat berolahraga lebih banyak daripada keadaan normal. ’’Jantung juga memompa lebih cepat karena otot-otot yang digerakkan butuh asupan oksigen,’’ ucap dr Meity Ardiana SpJP, FIHA, FICA.
Pada kondisi tertentu, berkurangnya sirkulasi oksigen bisa menimbulkan hipoksia. Gejala yang dirasakan berupa rasa pusing, lemas, hingga sesak napas. Jika kondisi tersebut terjadi, pertolongan pertama adalah berhenti olahraga dulu. ’’Lepas maskernya, berbaring untuk menaikkan sirkulasi oksigen ke seluruh tubuh melalui darah,’’ kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di National Hospital tersebut.
Jika sudah muncul gejala tersebut, seseorang sebaiknya tidak memaksakan diri. ’’Tubuh kita selalu memprioritaskan oksigen untuk otak. Jika otak sudah kekurangan oksigen, bisa berakibat lebih fatal,’’ tuturnya.
Jika ingin tetap berolahraga di luar rumah, Meity menyarankan masyarakat untuk mencari lokasi yang aman dan tidak ramai. ’’Sebaik-baiknya ya di rumah sendiri dan di tempat terbuka, ya,’’ tegasnya. Tempat terbuka memberikan sirkulasi udara yang lebih sehat. Misalnya, olahraga di taman kompleks yang tidak banyak orang. Meity juga mengingatkan agar menjaga asupan air. ’’Jangan olahraga saat terlalu panas, jangan sampai dehidrasi,’’ tambahnya.
Perhatikan kondisi tubuh sebelum berolahraga. Lakukan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah berjalan, joging, aerobik, dan bersepeda. ’’Ini bagus untuk jantung jika dilakukan rutin dan dalam porsi yang tepat,’’ papar Meity. Olahraga jenis itu tidak termasuk high impact atau yang terlalu memberatkan tubuh.