Berenang, Terseret Ombak hingga Tenggelam
Bocah 10 Tahun Tewas di Pantai Watu-Watu, Bulak
SURABAYA, Jawa Pos − Warga sekitar pesisir Bulak dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat yang mengambang di Pantai Watu-Watu kemarin. Jenazah ditemukan petugas Pos Pemadam Kebakaran (PMK) Kecamatan Bulak. Lokasinya tidak jauh dari pesisir.
”Kemudian, mereka melapor ke Command Center 112 untuk ditindaklanjuti,” ungkap Camat Bulak Budi Hermanto. Tak berselang lama,
Tim Orong-Orong Dinas PMK Surabaya bersama polsek dan pihak kecamatan mengevakuasi korban. Budi menuturkan, korban merupakan warga Bulak Cumpat Kulon Baru Gang 1. Namanya Dika yang baru berusia 10 tahun.
Kejadian tersebut berlangsung pukul 14.20. Saat itu, Dika bersama empat temannya berenang di pantai. Keempat temannya pulang duluan. Nah, korban tetap asyik berenang. Dika mungkin terseret ombak hingga tenggelam di radius 15 meter dari bibir pantai. Dika tidak sadarkan diri. Petugas PMK yang berjaga di Pos Kecamatan Bulak menolongnya. ”Dia langsung menepikan Dika ke pantai dan coba menolong dengan memompa jantung korban,” tambah staf Kasi Trantibbang Kelurahan Bulak Syah Amirul.
Saat dipompa, mulut Dika mengeluarkan air. Petugas terus berusaha menyelamatkan nyawa bocah itu, tetapi tidak berhasil. Korban akhirnya dinyatakan meninggal dan langsung dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Amirul mengatakan, keluarga korban sudah mengetahui hal itu dan shock mendengar kabar meninggalnya Dika. Korban sempat berpamitan untuk berenang. Mereka tidak menduga bahwa itu menjadi hari terakhir Dika bertegur sapa dengan keluarga.
Amirul mengatakan, peristiwa tenggelamnya korban di pantai itu memberikan peringatan kepada semua orang, khususnya orang tua, untuk mengawasi pergerakan anak saat bermain di pantai. Apalagi saat ini situasi pantai di perairan utara dan timur Surabaya tak bisa diprediksi. ”Korban berenang tak diawasi dan nekat berada di radius 15 meter yang cukup dalam,” ungkapnya.
Berdasar pengamatan, banyak anak yang memanfaatkan waktu libur untuk berenang di pantai secara berkelompok. Antara lain, di area Taman Suroboyo hingga Pantai Kenjeran di utara. Mereka biasanya berenang cukup jauh dari bibir pantai.