DPT Potensial Bertambah
GRESIK, Jawa Pos - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik terus bersiap untuk melanjutkan tahap pelaksanaan pilkada serentak 2020 pada 9 Desember mendatang. Di antaranya, tahap pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) yang dijadwalkan pada 15 Juni.
”Mulai pencocokan dan penelitian (coklit), termasuk rekapitulasi secara bertahap dari kecamatan hingga tingkat provinsi,” tutur Ketua KPU Gresik Akhmad Roni.
Selanjutnya, pada 28 Oktober mendatang seluruh penyusunan DPT ditargetkan selesai. ”Akan diumumkan oleh masing-masing PPS (panitia pemungutan suara, Red) hingga 6 Desember nanti,” jelasnya.
Bagaimana anggaran? KPU Gresik akan mengajukan penambahan anggaran ke KPU pusat. Ada tambahan sekitar Rp 3,6 miliar. Anggaran tersebut, lanjut dia, dialokasikan untuk penambahan 31 tempat pemungutan suara (TPS). Dengan begitu, total TPS menjadi 2.231. Termasuk, digunakan untuk penerapan protokol kesehatan bagi tim yang bertugas di lapangan nanti.
Sementara itu, Bawaslu Gresik mengingatkan potensi bertambahnya pemilih pemula. Sebagai catatan, pada Pemilu 2019, yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) Gresik mencapai 927.045 jiwa. ”Pelaksanaan pemungutan suara yang ditunda tentu membuat DPT akan bertambah. Sebab, penundaannya kan berkisar dua bulan lebih. Yakni, dari 23 September menjadi 9 sember 2020,” ungkap Syafi’ Jamhari dari Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga (PHL) Bawaslu Gresik.
Selama dua bulan itu, data pemilih pemula yang lahir mulai 24 September hingga 9 Desember 2003 tentu belum masuk daftar penduduk tensial pemilih pemilihan (DP4). Data DP4 itu sudah diturunkan oleh KPU pusat pada awal tahun lalu. ”Karena data tersebut masih mengacu pelaksanaan pilkada pada 23 September 2020,” tandasnya.