Diisi Orang-Orang Dekat Ketum PSSI
Jajaran Petinggi PT Liga Indonesia Baru
JAKARTA, Jawa Pos – Posisi kosong direktur utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya terisi kemarin (13/6). Melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa yang diikuti perwakilan exco, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan 18 tim Liga 1 sebagai pemegang saham, Akhmad Hadian Lukita akhirnya ditunjuk sebagai pengganti Cucu Somantri yang mundur pada 19 Mei lalu di posisi Dirut LIB.
Publik sepak bola tanah air tentu bertanya-tanya siapa sosok Dirut baru LIB itu. Sebab, kiprah Lukita memang tidak pernah terdengar di persepakbolaan Indonesia. Menurut sumber internal, Iwan Bule –sapaan Mochamad Iriawan– yang mengusulkan nama Lukita. Iwan Bule mengenal sosok Lukita ketika masih menjabat sekretaris Lemhanas.
Lukita pernah menerbitkan karya yang didukung Lemhanas pada Mei 2019. Judulnya Pengembangan Industri Pertahanan guna Meningkatkan Daya Tangkal Bangsa dalam Rangka
Pembangunan Nasional. Karya setebal 54 halaman itu diprediksi merupakan titik awal dia dekat dengan Iwan Bule.
Walau tidak punya background sepak bola, pria kelahiran Bandungitusangatberpengalamandalampengelolaanmanajemen dan teknologi informasi (TI). Sampai saat ini, dia masih menjabat sebagai direktur utama PT LAPI Divusi. Badan usaha milik Institut Pertanian Bogor yang bergerak di bidang pengembangan software, khususnya navigasi udara.
Lukita juga punya latar belakang seorang pengajar. Dia pernah diundang sebagai dosen tamu di SBM ITB periode 2018–2019. Bahkan sempat ditunjuk sebagai penguji tesis di MBA ITB.
Selain terpilihnya Lukita, LIB punya beberapa sosok baru. Di posisi komisaris utama ada nama Juni Rahman yang juga menjabat anggota Exco PSSI. Lalu, dua staf khusus ketua umum, yakni Leo Siegers dan Andogo Wiradi, menempati komisaris di LIB.
Nama-nama tersebut juga dikenal dekat dengan Iwan Bule. Mantan Kapolda NTB itu, tampaknya, ingin memperkuat posisi sebagai ketua umum PSSI dengan memasukkan ’’orang-orangnya’’ di jabatan strategis. Agar keputusankeputusan yang diambil PSSI ke depan bisa lebih mudah.
Namun, tampaknya hal tersebut tidak menjadi masalah bagi pemegang saham. Direktur Tim Madura United Haruna Soemitro menuturkan, terpilihnya Lukita menunjukkan bahwa PSSI sudah melakukan seleksi internal kepada para kandidat. Seleksi yang tertutup dan tidak melibatkan pihak luar. ’’Yang terpenting, hasil dari RUPS hari ini (kemarin) membuktikan bahwa posisi Dirut LIB tidak kosong lagi. Itu yang penting,’’ ujarnya.
Dia hanya berharap kepada nama-nama baru yang menjabat bisa kompak dan solid dalam menyambut sepak bola di situasi kenormalan baru. Beban juga wajib dipikul nama-nama baru tersebut. ’’Beban ada di mereka untuk mengeksekusi kebijakan PSSI yang ingin tetap melanjutkan kompetisi. Tinggal mampu atau tidak mereka. Itu yang akan ditunggu bersama agar driver-nya tidak offside lagi,’’ katanya, lantas tertawa.
Haruna juga tidak bermasalah jika nama Lukita berasal dari Iwan Bule. Bagi dia, jika PSSI dan pemegang saham tidak mempermasalahkannya, tidak ada yang perlu dipertentangkan lagi. ’’Saya menghormati dinamika
yang sudah berkembang,’’ paparnya.
Madura United memang sempat paling frontal meminta pengganti Cucu bukan dari PSSI. Sosok Lukita tampaknya ideal, yakni berasal dari profesional. ’’Tapi, kembali, bagi saya ukuran profesional itu pada outcome-nya seperti tadi (menjalankan niat melanjutkan kompetisi dengan baik dalam situasi kenormalan baru, Red),’’ ujarnya.
Hal senada disampaikan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi. Dia berharap nama baru di jajaran petinggi LIB bisa bekerja secara profesional dan menjalankan amanah pemegang saham dengan baik. ’’Jangan dipakai main-main, apalagi untuk KKN, sehingga lupa tugas utama LIB itu menyejahterakan klub,’’ ungkapnya.
Jika itu terjadi, pria yang juga anggota Exco PSSI tersebut mengingatkan bahwa jabatan para petinggi itu bisa dicopot sewaktu-waktu. Sebab, pemegang saham punya hak tertinggi untuk melakukannya. ’’Sehingga harus bekerja keras untuk membawa kemajuan bagi LIB,’’ tuturnya.
Pengamat sepak bola Kusnaeni menuturkan tidak masalah jika Lukita tak punya rekam jejak sepak bola. Justru poin plusnya, pengganti Cucu itu punya reputasi yang bagus dalam bidang bisnis dan akademisi. ’’Itu modal yang bagus untuk memimpin LIB. Latar belakangnya yang nonpartisan membuatnya tanpa beban masuk ke LIB,’’ bebernya.