Rawan Jadi Klaster Baru, Wajibkan Warga Sombo Tes Cepat
SURABAYA, Jawa Pos ‒ Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Pemkot Surabaya kembali mengadakan rapid test dan uji swab masal. Pengambilan sampel dilakukan di Jalan Kertopaten, Simokerto, kemarin (19/6). Tes tersebut diikuti ratusan orang dari berbagai kecamatan di Surabaya.
Antusiasme masyarakat untuk ikut tes terlihat sejak pagi. Selama dua jam tercatat ada 387 orang yang mendaftar. Sebanyak 59 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test. Mereka diwajibkan ikut swab.
Suciwati, salah satu peserta dari Kecamatan Kenjeran, menyatakan datang sejak pagi untuk menghindari antrean. Dia sengaja ikut tes karena permintaan kantornya. ’’Setelah work from home (WFH), saya mulai masuk kantor lagi. Manajemen mewajibkan karyawan membawa hasil rapid test,’’ kata gadis yang bekerja di perusahaan event organizer (EO) tersebut.
Selain Suciwati, Hamdan Ali ikut tes untuk keperluan bekerja. Pemuda berusia 20 tahun itu ingin melamar pekerjaan di salah satu mal di Surabaya. ’’Untuk diterima, syaratnya harus ikut rapid test. Kebetulan ada tes gratis,’’ katanya.
Camat Simokerto Nono Indriyono menjelaskan bahwa rapid test dilaksanakan selama dua hari. Seluruh warga bisa mengikutinya. ’’Kami sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat. Alhmadulilah cukup ramai,’’ katanya.
Nono mengakui bahwa ada sekelompok warga di wilayahnya yang diwajibkan ikut tes. Salah satunya penghuni Flat Sombo. Warga rusun tertua di Surabaya itu diwajibkan memeriksakan kesehatannya setelah ditemukan dua warga positif korona.
Menurut Nono, persebaran Covid-19 di Sombo berpotensi terjadi. Sebab, kawasan tersebut merupakan wilayah padat permukiman. ’’Di Sombo ada kecenderungan jadi tempat kumpul-kumpul. Makanya kami pantau ketat,’’ papar Nono.